Minggu, 21 Desember 2025

Keluarga Risiko Stunting di Bogor Dapat Bantuan Bedah Rumah dan Intervensi Gizi dari Kemendukbangga

- Selasa, 2 Desember 2025 | 14:10 WIB
Menteri Kependudukan dan Keluarga Berencana Wihaji memberikan bantuan bedah rumah dan intervensi gizi buat KRS di Kabupaten Bogor (Dok Metropolitan)
Menteri Kependudukan dan Keluarga Berencana Wihaji memberikan bantuan bedah rumah dan intervensi gizi buat KRS di Kabupaten Bogor (Dok Metropolitan)

METROPOLITAN.ID - Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) menunjukkan komitmen mempercepat penurunan angka stunting di Indonesia, dengan menggelar aksi sosial di Kabupaten Bogor.

Sebuah keluarga yang tergolong Keluarga Risiko Stunting (KRS) di Desa Nagrak, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, menjadi sasaran utama program intervensi terpadu yang dilaksanakan pada Selasa 2 Desember 2025.

Program ini tidak hanya fokus pada intervensi gizi, tetapi juga mencakup gotong royong bedah rumah untuk memastikan keluarga tersebut hidup di lingkungan yang layak huni, sehat dan memadai.

Baca Juga: Buat Kamu yang Ikutan Reuni Akbar 212 di Monas, Pemprov Siapkan 17 Lokasi Parkir, Yuk Lihat!

​Aksi sosial yang melibatkan gotong royong bedah rumah, pembangunan sanitasi, dan intervensi gizi ini dipimpin langsung oleh Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN Wihaji, didampingi oleh Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Isyana Bagoes Oka serta Wakil Bupati Bogor Ade Ruhandi alias Jaro Ade.

Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau langsung kondisi keluarga yang rentan terhadap risiko stunting.

​Wihaji menjelaskan bahwa keluarga sasaran di Desa Nagrak tersebut memiliki tiga anak, dua di antaranya masih tergolong batuta dan balita, dan kondisi rumahnya secara fisik termasuk kategori KRS.

Baca Juga: Akhir Pelarian Dewi Astutik: Buronan Kasus Sabu Dibekuk di Kamboja

"Kebetulan beliau punya anak tiga, yang dua itu masih batuta dan balita. Secara kondisi rumahnya termasuk kategori keluarga risiko stunting karena melalui asupan gizinya mohon maaf kurang, kemudian air bersihnya, kemudian sanitasinya,” ujar Wihaji.

​Oleh karena itu, Kemendukbangga hadir untuk memastikan intervensi dilakukan secara holistik.

"Karena itu hari ini kita pastikan dari Kemendukbangga didampingi Bu Wamen dan Pak Wabup untuk kita bangunkan rumah biar layak huni, kemudian jambannya juga kita bangunkan, kemudian aliran untuk sanitasinya juga kita oke kan, untuk nanti asupan gizinya,” tegas Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.

​Wihaji bahkan meminta jajarannya dan pihak terkait untuk ikut serta dalam kerja bakti, merasakan langsung suasana di lokasi.

“Saya minta hari ini kerja bakti bareng-bareng biar tahu suasana, ya inilah yang harus kita rasakan. Ini tidak hanya perlu kita ketahui, tetapi perlu kita rasakan. Kalau tahu mungkin orang tahu tapi kalau rasa beda,” tuturnya.

Ia menyebutkan bahwa Wakil Bupati Bogor dan Wakil Menteri bahkan turut serta menjadi ‘tukang’ dalam kegiatan tersebut.

​Selain perbaikan lingkungan fisik, intervensi gizi menjadi fokus utama. Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga menegaskan bahwa penanganan stunting adalah program prioritas Presiden.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X