METROPOLITAN.ID - Wali Kota Bogor Dedie Rachim meminta warga untuk tidak melakukan takbir keliling dengan cara konvoi atau arak-arakan ke jalanan Kota Bogor.
Aturan itu, kata Dedie Rachim, sesuai dengan kesepakatan bahwa Pemerintah Kota Bogor melarang konvoi, arak-arakan atau takbir keliling yang dilakukan pada seputaran Kota Bogor.
Selain itu, bagi para pedagang kaki dua maupun kaki lima disekitar area Jalan Dewi Sartika, Kabon Kembang, Bogor Tengah, Dedie Rachim mengatakan bahwa para pedagang hanya diperbolehkan berjualan hingga pukul 22.00 WIB.
Baca Juga: Unjuk Rasa di Tugu Kujang Berakhir Ricuh, Ganggu Ketertiban Masyarakat Kota Bogorr
"Bagi mereka yang melanggar, tentu ada tindakan dari Satpol PP Kota Bogor dan dibantu Polresta Bogor Kota hingga Dandim 0606," kata Dedie.
Dedie beralasan bahwa pemberlakuan batas maksimal para pedagang berjualan di momen takbiran ini.
Berkaca dari malam takbiran sebelumnya, Pemerintah Kota Bogor harus sibuk membereskan sampah hingga menjelang solad Ied.
Baca Juga: H-1 Lebaran, Pemkot Bogor Musnahkan 1.792 Miras Hasil Operasi Selama Ramadan
"Selama ini kan bertahun-tahun kita ini hanya sebagai penonton, jadi mereka berjualan sampai tengah malam, teman-teman dari DLH, Satpol PP, Dinas PU, Disperumkim, Kepolisian hingga kodim itu tidak tidur sampai subuh untuk beresin," kata Dedie.
"Sementara mereka perdagang itu pulang kampung terus paginya solat Ied, teman-teman petugas tidak ada yang solat Ied mau diulang terus berapa lama lagi, ini tidak adil," sambung dia.
Maka dari itu Dedie meminta kepada para pedagang untuk menghargai keberadaan petugas yang dengan adanya peraturan seperti ini kejadian serupa ditahun sebelumnya tak terjadi pada tahun ini.
"Dengan adanya peraturan tidak selamanya berulang kita beresin sampai subuh berton-ton numpunk- bertahun-tahun mereka berdagang, nah ini harus ada solusi-solusi komprehensif dalam waktu dekat akan kita rilis," pungkas dia.***