Minggu, 21 Desember 2025

OPINI : Menapaki Kedukaan dengan Simbol dan Nada dalam Ilmu Komunikasi

- Kamis, 7 Agustus 2025 | 13:58 WIB
Ilustrasi  (Ist)
Ilustrasi (Ist)

Oleh : Aji Santoso*

PROSES pengaplikasian dalam berkomunikasi sudah lama menyentuh bidang kesenian, khususnya dalam penciptaan musik.

Melalui lirik yang terkandung dalam musik, pesan dari musisi terkait ide atau sisi emosionalnya dapat tercurahkan kepada pendengar. Kebebasan musisi dalam menyisipkan pesan merupakan bentuk dari kemerdekaan berpendapat, tak terkecuali pengalaman hidupnya yang pahit.

Berkomunikasi bukan hanya terbatas pada simbol dan tanda, komunikasi juga bukan hanya percakapan biasa, lebih dari itu komunikasi adalah proses merangkai pesan melalui tahapan yang diperlukan untuk saling melengkapi.

Baca Juga: 45 Ide Lomba 17 Agustus 2025, Seru dan Bisa untuk Semua Usia!

Lirik adalah jantung lagu, yang bersamaan dengan nada, akan menciptakan sebuah harmonisasi yang indah. Lirik pada musik adalah media komunikasi, bait-bait yang berisi kalimat sebagai simbol dalam musik merupakan perwujudan tanda.

Lirik adalah bahasa dalam musik dan bahasa merupakan tanda. Sehingga musik sejatinya tidak lepas dari semiotika sebagai apa yang diyakini sebagai ilmu tanda.

Perjalanan seseorang menghadapi kematian sosok terkasih dalam hidupnya akan dipenuhi serangkaian emosi, sisi emosional manusia sebagai makhluk berbelas kasih selalu berubah tak menentu, terasa tak pasti. Tidak semua manusia mampu melewati duka dengan hati yang ikhlas dan menerima. Sebab berduka bukan hanya soal kematian, tapi tentang perjalanan untuk merelakan.

Baca Juga: Dinilai Mandek, GMPB Desak Kejari Purwakarta Segera Tuntaskan Kasus Gratifikasi Mobil Mewah

Pada paruh awal tahun 2024 rilis sebuah lagu berjudul “Gala Bunga Matahari” yang menarik banyak perhatian kalangan pendengar musik Pop Indonesia. Lagu tersebut mampu membawa sang penyanyi lagu meraih piala anugerah penghargaan musik Indonesia (AMI), namun yang paling penting adalah lagu ini mampu menghubungkan pengalaman emosional banyak orang.

Lirik “Gala Bunga Matahari” mengajak para pendengar musik untuk merasakan perjalanan emosional sang tokoh dalam lagu yang sedang berduka akan kematian sang kekasih, sesuai dengan narasi yang disampaikan oleh Sal Priadi, sang penyanyi lagu. Akibatnya banyak pendengar musik yang memiliki pengalaman berduka serupa, merasa terhubung dengan lirik lagu dan emosi mereka terwakilkan.

Berbicara terkait tahapan berduka, salah satu konsep yang dapat melekat padanya yaitu fase five stages of grief (lima tahap kedukaan) yakni konsep yang menjelaskan tahapan emosional seseorang ketika sedang mengalami keberdukaan terhadap sang kekasih, keluarga dan kerabat lain yang memiliki kedekatan batin.

Fase yang dikonsepkan oleh psikiater dan penulis asal Zürich-Swiss, Elizabeth Kübler-Ross, merumuskan serangkaian emosi individu ketika sedang berduka menjadi lima fase. Disampaikan fase tersebut meliputi denial (penyangkalan), anger (amarah), bargaining (tawar-menawar), depression (depresi), dan acceptance (penerimaan).

Apakah makna lirik lagu “Gala Bunga Matahari” dengan konsep lima fase saling terhubung? Apakah makna lirik lagu “Gala Bunga Matahari” mampu mewakili konsep lima fase?

Tidak sepenuhnya. Sekilas secara keseluruhan, bahasa dalam lirik lagu “Gala Bunga Matahari” setidaknya terdapat 4 fase yang diwakilkan, yaitu denial, anger, depression, dan acceptance. Tentunya empat fase tersebut dititikberatkan pada ciri-ciri dari masing-masing fase. Denial dengan ciri berimajinasi sendirinya, anger dengan ciri sensitifnya, depression dengan ciri menangisnya, dan acceptance dengan ciri berdamainya. Keempat fase ini dapat diwakilkan dengan jelas dan istimewa dari chorus hingga post-chorus lirik lagu. Lalu, bagaimana dengan fase bargaining?

Halaman:

Artikel Selanjutnya

OPINI: Pentingnya Menahan Diri

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

OPINI: Inovasi atau Anomali Haji?

Rabu, 19 November 2025 | 21:05 WIB

Pahlawan Hari Ini

Senin, 10 November 2025 | 09:27 WIB

UMKM Naik Kelas

Selasa, 30 September 2025 | 20:36 WIB
X