Kisruh PPDB yang sudah menjadi polemik dua pekan belakangan memang belum juga ditanggapi Mendikbudristek Nadiem Makarim.
Baca Juga: Diselingkuhi Virgoun, Inara Rusli Pamer Beli Mobil Baru
Presiden Joko Widodo justru menjadi yang lebih dulu mengeluarkan komentar soal isu tersebut.
Presiden menyebut masalah yang terjadi dalam PPDB 2023 terjadi di semua daerah. Karena itu, Jokowi meminta permasalahan itu agar diselesaikan secara baik.
“Masalah lapangan selalu ada di semua kota, kabupaten, maupun provinsi, ada semuanya, tapi yang paling penting diselesaikan baik-baik di lapangan,” ujar Jokowi, Kamis (20/7/2023).
Baca Juga: Wujud Syukur Hasil Pertanian Melimpah, Warga Mulyaharja Bogor Gelar Tradisi Sedekah Bumi
Jokowi pun menegaskan pentingnya mengutamakan kepentingan anak-anak Indonesia agar dapat mengenyam pendidikan di sekolah.
Jokowi mengatakan, pemerintah pusat maupun daerah harus memastikan anak-anak mendapatkan kesempatan pendidikan.
“Anak-anak kita harus diberikan peluang seluas-luasnya untuk memiliki pendidikan yang baik dan setinggi-tingginya,” ucap Jokowi.
Persoalan PPDB tahun ini mulai bermunculan saat pembukaan pendaftaran dibuka pada Juli ini.
Mulai dari manipulasi wilayah tempat tinggal, jual-beli kursi, eksklusivitas sekolah, hingga sekolah yang tak mendapatkan murid, semua persoalan itu mewarnai proses PPDB tahun ini.
Anggota Ombudsman RI, Indraza Marzuki Rais, mendesak kepala daerah untuk menindak tegas praktik kecurangan dalam proses PPDB pada tahun ini.
Saat ini, viral berbagai modus kecurangan agar mendapat sekolah yang diinginkan lewat sistem PPDB.