METROPOLITAN.ID - Tuntutan warga Parungpanjang soal jalur tambang sepertinya belum bisa direalisasikan dalam waktu dekat.
Sebab hingga saat ini, rencana pembangunan jalur tambang tersebut, masih di tahap pembebasan lahan, dengan panjang sekitar 11,5 kilometer.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappedalitbang) Kabupaten Bogor Ajat Rochmat Jatnika, menyebut, jalur tambang itu akan tersambung ke Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) III, yang dikerjakan bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan pihak swasta, pada 2026 mendatang.
“Jalur tambang itu kan menuju jalan tol ada jalan (berstatus) kabupaten jadi kami sinkronisasi,” kata Ajat Rochmat Jatnika dikutip dari Radarbogor.id, Jumat 24 November 2023.
Saat ini, kata dia, Pemerintah Kabupaten Bogor hanya mampu berkontribusi soal perizinan, dan perbantuan pembebasan lahan untuk pembangunan jalan khusus tambang.
“Kita mengawal dan mendorong saja, karena kewenangannya ada di Pemprov Jawa Barat,” katanya.
Baca Juga: Sempat Akui Tak Malu Firli Bahuri Jadi Tersangka Korupsi, KPK Akhirnya Minta Maaf
Sebelumnya, ribuan warga dari sejumlah wilayah di Kecamatan Parungpanjang, Kabupaten Bogor melakukan aksi demonstrasi menuntut 11 poin penting
11 tuntutan warga Parungpanjang itu adalah segera merealisasikan jalur khusus tambang, perbaikan jalan rusak, penyediaan kantung parkir kendaraan tambang, penegakan jam operasional jalur tambang dan
penambahan anggota Dishub guna pengawasan lalu lintas kendaraan.
Selanjutnya, mendesak Muspika Parungpanjang bertanggungjawab mengawal Perbup 120 tahun 2021, membuat timbangan angkutan, menindak supir tembak dibawah umur, menangkap oknum pelaku pungli, memeriksa kendaraan tak layak pakai dan menambah portal pembatas jalan.
Tb. Ule Suleman, salah satu tokoh warga Parungpanjang mengatakan bahwa berbagai tuntutan tersebut sudah disampaikan langsung pada Pj. Gubernur Jabar Bey Machmudin yang datang ke Parungpanjang, Minggu (19/11).
"Ya poin - poin utama seperti jalan khusus tambang, penegakan dan revisi Perbup 120 jam operasional, perbaikan jalan dan pemasangan portal sudah disampaikan. Hari ini aksi demo Parungpanjang Bersatu ini memperkuat tuntutan tersebut," ungkapnya kepada Metropolitan.id, Senin (20/11)