Minggu, 21 Desember 2025

Melirik Bisnis Kuliner Surabi di Purwakarta, Bisa Raup Omzet hingga Rp7 Juta per Hari!

- Kamis, 6 Juni 2024 | 18:03 WIB
Kuliner surabi merupakan salah satu makanan yang disukai di Kabupaten Purwakarta. (Herman)
Kuliner surabi merupakan salah satu makanan yang disukai di Kabupaten Purwakarta. (Herman)

METROPOLITAN.ID - Kuliner surabi merupakan salah satu makanan yang disukai di Kabupaten Purwakarta.

Seperti usaha makanan surabi milik Dyan yang berada di Sadang, Purwakarta misalnya. Sebab, bisa mendatangkan omzet jutaan rupiah.

Dalam satu hari, dari usaha miliknya itu, ia dapat meraup omzet hingga Rp7 juta perhari.

Baca Juga: Pandji Pragiwaksono Skakmat Pendapat Budi Adiputro dan Arie Putra Soal Pro Dinasti Politik

Pemilik warung surabi, Dyan mengatakan, usaha yang telah dirintisnya selama 13 tahun tersebut kini terbilang telah mencapat titik kesuksesannya.

Sebab, surabi miliknya itu hingga saat ini masih menjadi buruan bagi sejumlah masyarakat Purwakarta setiap harinya.

"Alhamdulillah sekarang yang beli ramai. Dari luar kota juga banyak. Kebanyakan lewat online belinya," ucap Dyan.

Baca Juga: KPU Purwakarta Bakal Gelar Festival Peluncuran PIlkada 2024, Hadirkan Band Utopia dan Kuburan Band

Dengan masih ramainya masyarakat yang memburu surabi miliknya itu, ia mengaku, dalam sehari bisa meraup omzet paling banyak hingga Rp7 juta rupiah.

"Pendapatan paling banyak tujuh juta kalau hari libur. Kalau hari biasa sekitar lima jutaan," ujar dia.

Dyan menjelaskan, surabi miliknya itu pada awalnya tidak seramai hari ini. Menurutnya, yang menyebabkan surabi miliknya bisa seramai seperti sekarang ini adalah setelah ia gencar melakukan promosi di media sosial serta telah didatangi oleh sejumlah artis dan stasiun televisi.

"Karena media sosial sih kayaknya. Yang beli surabi seharinya ada ratusan orang. Soalnya gak pernah dihitung," jelasnya.

Lebih lanjut ia mengungkapkan, selain dari promosi yang dilakukan, alasan lainnya yang membuat surabi miliknya itu ramai adalah cita rasanya yang enak dan cocok dengan lidah masyarakat.

Hal itu dibuktikan dengan lokasi jualannya yang berada jauh di dalam perkampungan namun tetap ramai masyarakat yang membi surabi miliknya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Anak-anak Kena Judol, Kegagalan Negara Sekuler?

Selasa, 3 Juni 2025 | 12:13 WIB

Wakil Bupati Purwakarta Lepas 308 Jemaah Haji

Senin, 26 Mei 2025 | 12:49 WIB
X