Senin, 22 Desember 2025

Kisah Pilu Pasukan Oranye di Karawang, Jalani Tugas Berat Penuh Risiko Tapi Minim Perhatian Pemerintah

- Kamis, 4 Juli 2024 | 17:33 WIB
Sejumlah petugas kebersihan di Karawang tengah melakukan bersih-bersih halaman perkotaan jalan karawang (Samsudin)
Sejumlah petugas kebersihan di Karawang tengah melakukan bersih-bersih halaman perkotaan jalan karawang (Samsudin)

"Ada jaminan kesehatan dan jaminan keselamatan kerja, tapi tidak semua dapat. Dari ratusan pekerja hanya sekitar 50 persen yang mendapat jaminan kesehatan. Miris lah pokoknya, kita bekerja berhubungan dengan penyakit tapi Apd dan jaminan keselamatan kita tidak terjamin," amunya.

Baca Juga: Mayat Bayi Terbungkus Kain Hitam Ditemukan di Kap Mobil Dokter, Kaget saat Akan Berangkat Kerja

Ia menambahkan, bukan hanya tidak mendapatkan jaminan keselamatan dan kesehatan, dalam pekerjaannya sebagai pengangkut sampah pun harus dihantui oleh maut karena mengendarai armada usang atau reyot yang sudah tidak layak pakai.

Ia juga menceritakan tidak hanya sekali dirinya bersama tim mengalami kecelakaan, mulai dari tambarakan hingga terperosok akibat rem yang blong.

Hal itu semakin membuat miris para pasukan oranye, padahal mereka merupakan garda terdepan dalam urusan kebersihan di Kabupaten Karawang.

"Armada yang tidak layak pakai masih kita gunakan. Itu bener-bener bertaruh dengan nyawa. Ditambah lagi, karat di sekujur mobil yang bisa sewaktu-waktu menjadi penyebab menancap ke tubuh kita," Ujarnya.

Sementara itu, salah satu upir armada angkutan sampah di Karawang, Sodik, juga menceritakan, kisah salah satu rekannya yang meninggal karena kakinya tertusuk sebatang tusuk sate.

Kala itu, Ia bersama rekannya tengah melakukan rutinitas mengangkut sampah. Tanpa diduga, salah satu rekannya menginjak tusuk sate yang tembus ke kakinya.

Padahal rekannya tersebut telah mengenakan sepatu bot. Tidak lama dari kejadian itu, rekannya tersebut meninggal dunia.

"Kejadiannya udah lama. Cukup miris, kita dikasih apd yang kualitasnya jelek. Sampai rekan kerja saya meninggal karena kakinya tertusuk sebatang tusuk sate," terangnya.

Menurutnya, dari segala risiko yang dihadapinya selama bekerja, kedua pasukan oranye itu berharap pemerintah bisa lebih memperhatikan para pasukan oranye.

"Ya minimal sarana dan prasarana operasional kerja kita diperhatikan, baik armada, alat kerja dan jaminan kesehatan kita. Jangan sampai kita kehilangan nyawa karena kurangnya perhatian itu," pungkas dia. (acu)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Anak-anak Kena Judol, Kegagalan Negara Sekuler?

Selasa, 3 Juni 2025 | 12:13 WIB

Wakil Bupati Purwakarta Lepas 308 Jemaah Haji

Senin, 26 Mei 2025 | 12:49 WIB
X