METROPOLITAN.ID - Pemerintah Kota Bandung melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) rupanya mewaspadai inflasi yang disebabkan fluktuasi harga pangan.
Termasuk potensi kenaikan harga pangan terdampak pelaksanaan Pilkada serentak tahun 2024.
TPID merencanakan strategi pengendalian inflasi dan menahan tantangan dampak gangguan ekonomi makro dalam menjaga stabilitas pasokan pangan jelang Pilkada serentak di Kota Bandung, dalam sebuah Focus Group Discussion (FGD), belum lama ini.
Baca Juga: 5 Pemain Rekrutan Terbaru Borussia Dortmund dari dari Bursa Transfer Musim Panas 2024
Menurut Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Dharmawan pengendalian inflasi Kota Bandung sampai saat ini sudah sesuai.
Tetapi masih terdapat faktor-faktor lain yang perlu menjadi perhatian.
Misalnya fluktuasi harga pangan, situasi politik jelang pilkada serentak, biaya transportasi dan komoditas lainnya, yang berpengaruh signifikan terhadap inflasi di Kota Bandung.
Baca Juga: 5 Hero Tank untuk Counter Franco Roamer yang Menyebalkan di Game Mobile Legends
“Perlu langkah-langkah konkret yang harus diambil untuk menstabilkan harga dan memastikan akses ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat,” kata dia.
Dharmawan pun meminta TPID agar mengimplementasikan berbagai kebijakan dan strategi program.
Antara lain penguatan sistem pertanian lokal (buruan sae), pengembangan infrastruktur pasar (renovasi pasar modern), pengamanan jaringan sosial dan kebijakan publik yang komprehensif.
Baca Juga: Deretan Cafe Cozy dan Murah Meriah di Jember, Buat Nongkrong bareng Teman
Serta kemitraan dengan berbagai pihak terutama kerja sama antar daerah agar lebih konkrit sesuai komoditas yang selalu menjadi andil inflasi
Selain itu, TPID juga secara berkala mengumpulkan data dan evaluasi harga serta stok komoditas dalam Bandung Comodity Dashboard.
