METROPOLITAN.ID - Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Dzikir Al Fath mengusulkan agar permainan Bola Seuneu (Boles) dan Ngagotong Lisung menjadi warisan budaya tak benda dunia.
Hal itu disampaikan Pimpinan Ponpes Modern Dzikir Al Fath, K.H M. Fajar Laksana kepada Diplomat Ecosoc PBB, Mohammad Soleh Ridwan, usai menggelar Stadium General Tentang peranan Ecosoc PBB menuju Nusantara Baru Indonesia Maju di Aula Syekh Quro, akhir pekan lalu.
Profil Dr. Mohammad Soleh Ridwan sendiri, kata dia, merupakan perwakilan kerajaan Rusia. Pihak ponpes telah memberikan gambaran dan mempromosikan seni budaya yang ada yakni Bola Seuneu (Boles) dan Ngagotong Lisung.
Baca Juga: Gempa Kota Bogor Dirasakan Warga Pamijahan, BPBD Kabupaten Tunggu Laporan Dampak Gempa
"Kami minta kepada Diplomat ECOSOC PBB, Dr. Mohammad Soleh Ridwan, mendorong permainan Boles dan Ngagotong Lisung diperkenalkan di dunia internasional sebagai warisan budaya tak benda," ujarnya.
Menurut dia, sudah menjadi kewajiban seluruh anak bangsa untuk menjaga dan melestarikannya. Agar yang telah kita perjuangan bersama ini tidak sampai hilang begitu saja.
Bahkan harus terus dipromosikan di dalam maupun di luar negeri. Secara pribadi saya minta kepada Prof Ridwan untuk menjadi Duta Budaya Boles dan Lisung di Ecosoc PBB," ujarnya.
Baca Juga: Kota Bogor Diguncang Gempa, Pamijahan Ikut Bergetar
Selain itu kata Fajar, Ponpes Al-Fath juga telah mengadopsi mengadopsi 17 Program unggulan Economic and Social Council (Ecosoc) PBB diantaranya pengembangan bidang pendidikan, kesehatan dan ketahanan pangan.
"Kami telah lama menjalankan Program Ecosoc di Al-Fath seperti di bidang pendidikan, Kesehatan dan Ketahanan Pangan," tutur dia.
Sementara itu Diplomat Ecosoc, Prof. Ridwan menuturkan, dalam hubungan diplomatik, biasanya negara luar membuat undangan resmi yang dialamatkan kepada pemangku adat dalam budaya Boles dan Lisung. Di mana dalam surat itu tembusannya disampaikan kepada Kementerian dan dinas terkait.
"Setelah ditetapkan, maka akan terjadi kolaborasi antara negara dan komunitas internasional di bidang seni dan budaya yang merupakan ciri khas suatu bangsa. Dimana setiap bangsa boleh menampilkan seni dan budaya serta karakteristik negara dan bangsa tersebut," tandas dia.(ms/ryn)