METROPOLITAN.ID - Bencana longsor melanda Kampung Cisaar RT 01/02, Desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dan merusak tiga rumah warga, pada 23 November 2024 lalu.
Kejadian tersebut menyebabkan material longsor menimbun rumah-rumah warga, menghalangi jalan desa, serta menciptakan ancaman bagi keselamatan penduduk setempat.
Mengingat dampak yang semakin parah, proses evakuasi material longsor di bawah koordinasi Forkopimcam Simpenan dimulai pada Selasa, 3 Desember 2024.
Baca Juga: PLN Cikampek Salahkan Pelanggan, Terkait Pembekakan Tagihan
Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Simpenan, Dandi Sulaeman, menjelaskan bahwa proses evakuasi sempat terhambat akibat cuaca ekstrem yang terjadi pasca-kejadian longsor.
Hujan deras dan angin kencang sempat membuat kondisi di lokasi tidak aman dan sulit dijangkau. Namun, berkat upaya keras dari pihak berwenang, proses evakuasi kembali dilanjutkan dengan menggunakan alat berat.
“Proses evakuasi sekarang menggunakan alat berat beko (backhoe) dari swasta dan satu mobil dump truck,” terangnya.
Baca Juga: Baznas Kabupaten Sukabumi Diganjar Penghargaan pada Hari Disabilitas Internasional 2024 di Bandung
Alat berat tersebut dimanfaatkan untuk memindahkan puing-puing material longsoran, seperti tanah dan batu besar, yang sempat menghalangi akses warga.
Dandi juga menambahkan bahwa meskipun cuaca buruk masih mengiringi proses evakuasi, tim Forkopimcam Simpenan berkomitmen untuk menyelesaikan proses evakuasi secepat mungkin.
Tim gabungan yang terdiri dari petugas penanggulangan bencana, aparat desa, dan relawan terus bekerja keras untuk memastikan material longsor dapat dipindahkan dan tidak menambah kerugian lebih lanjut.
“Kita akan maksimalkan waktu yang ada untuk mengangkut material longsor. Sehingga jalan desa dan rumah warga bebas dari material longsor itu,” pungkasnya. (Indra Sopyan)