Selain itu kata dia, biaya untuk tinggal di Bandung dan kebutuhan hidup anak-anaknya yang ada di rumah semakin menambah beban pikirannya.
Baca Juga: Resep Mudag dan Maknyus! Santapan Ayam Bakar di Malam Tahun Baru yang Bisa Kamu Cobain
Apa boleh buat, meski mendesak tapi pilihan itu diambil karena keterbatasan ekonomi yang ia alami.
Maman, yang sehari-hari bekerja sebagai pengemudi angkot, mengaku pasrah dengan kondisi yang dihadapinya.
Penghasilan yang hanya sekitar 30 ribu per hari tidak mencukupi untuk biaya pengobatan dan kebutuhan hidup sehari-hari.
Baca Juga: 5 Produk TWS Terbaik di Tahun 2024 Yang Memiliki Sejumlah Fitur Canggih
Ia merasa terkekang oleh kondisi ekonomi yang memprihatinkan dan sulit untuk mengakses perawatan medis yang sangat dibutuhkan.
Kondisi Maman yang semakin memprihatinkan mendapatkan perhatian dari Camat Jampangkulon, Dading, yang segera turun tangan untuk membantu.
Dading mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengurus kelengkapan administrasi untuk membantu Maman berobat ke RS Hasan Sadikin Bandung.
Baca Juga: Sepanjang 2024, Polres Bogor Tangani 1.717 Kasus Kejahatan
"Ini harus secepatnya dioperasi, karena kalau tidak ditangani, tumor itu akan semakin mengembang serta mengancam keselamatan nyawa penderita, apalagi tumor tersebut tumbuh di leher yang sangat dekat dengan saluran pernapasan," kata Dading.
Maman yang sudah sembilan tahun bercerai dengan istrinya, kini tinggal bersama anaknya di sebuah rumah kontrakan yang sederhana.
Meskipun hidup dalam keterbatasan, ia tetap berharap agar pemerintah bisa turun tangan untuk membantu meringankan beban hidupnya yang semakin berat. (UM)