METROPOLITAN.ID - Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Berencana, Isyana Bagoes Oka menyebut program makan bergizi gratis tak hanya untuk pelajar.
Menurutnya, program makan bergizi gratis unggulan Presiden Prabowo Subianto ini juga diproyeksikan untuk menangani stunting.
Isyana mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Gizi Nasional atau BGN agar dapat menyalurkan program makan bergizi gratis untuk ibu hamil, ibu menyusui dan anak-anak berusia di bawah 2 tahun.
Baca Juga: Satu Pelaku Pengeroyokan Wisatawan di Jalur Alternatif Puncak Masih Diburu Polisi
Hal itu dilakukan sebagai upaya pemerintah melakukan pencegahan dan penanggulangan stunting di Indonesia.
"Stunting itu dapat dicegah pada 1.000 hari pertama kehidupan, mulai dari ibu hamil, ibu menyusui hingga anak di usia 2 tahun," kata Isyana saat meninjau penyaluran makan bergizi gratis di Bojongkoneng, Kecamatan Babakanmadang, Kabupaten Bogor Senin, 6 Januari 2025.
Karena menurutnya, stunting agak sulit dicegah saat anak berusia di atas dua tahun.
Baca Juga: Gegara Puntung Rokok, Gudang Dekorasi di Situ Gede Kota Bogor Kebakaran
Sehingga, lanjut Isyana, jika melihat Astacita Presiden Prabowo tentang pembangunan SDM yang unggul, penyaluran program makan bergizi gratis amat penting dalam pencegahan stunting.
"Karena sebabnya kita lihat bahwa program makan bergizi gratis ini juga selain ditujukan kepada anak-anak sekolah, juga ditujukan kepada ibu hamil, busui (ibu menyusui) dan anak-anak di bawah 5 tahun, dan dua tahun," ungkapnya.
"Tujuannya adalah bagaimana kita bisa menciptakan anak-anak berkualitas unggul nantinya, pada saat masuk sekolah juga dia sudah siap untuk mengikuti pelajaran adalah dengan meningkatkan kualitas dirinya, terutama dengan asupan-asupan gizi," sambung Isyana.
Baca Juga: Prabowo Disebut Media Asing Masuk Daftar 10 Pemimpin Dunia yang Bakal Berpengaruh di 2025
Di Desa Bojongkoneng sendiri, yang tak jauh dari kediaman Presiden Prabowo, penyaluran program makan bergizi gratis disalurkan melalui Posyandu.
"Dan di situ memang data-datanya juga sudah ada, dan nantinya akan bekerjasama juga, karena memang kalo di kementerian kependudukan dan pengembangan keluarga berencana, kami memiliki pendataan keluarga, basisnya keluarga," pungkasnya. (Cr1/fin)