METROPOLITAN.ID - Tragedi pembunuhan Septian, seorang satpam asal Palabuhanratu, Sukabumi, di rumah mewah di Lawanggintung, Kota Bogor pada Jumat 17 Januari 2025 lalu, menyisakan duka mendalam bagi keluarga.
Istri Septian, Dewi pun menceritakan fakta lain tentang terduga pelaku pembunuhan yang juga anak bos rental mobil tempat Septian bekerja, Abraham Michael.
Menurut Dewi, Abraham Michael memang punya perangai buruk lantaran sempat juga mengancam ibunya sendiri, Farida Felix. Saat itu, kata dia, Septian bahkan pernah melindungi Farida dari ancaman Abraham.
“Hari Kamis, suami saya bilang kalau ibu (Farida) bertengkar dengan Abraham. Bahkan, Abraham mau mencekik ibunya, dan suami saya melindungi beliau. Saya sempat memperingatkan suami agar tidak ikut campur, takutnya nanti kena imbasnya,” kata Dewi kepada Metropolitan.id, di kediamannya, Selasa 21 Januari 2025.
Berdasarkan keterangan kepolisian, konflik antara Abraham dan Septian bermula dari laporan yang dibuat Septian mengenai kebiasaan Abraham pulang larut malam.
Sebagai satpam, kata dia, suaminya memang bertugas mencatat setiap aktivitas keluar-masuk penghuni rumah, termasuk Abraham.
Baca Juga: AKI KOE-EN Restaurant & Villa: Tempat Terbaik untuk Staycation dan Kulineran
Laporan tersebut akhirnya diketahui oleh Farida, yang kemudian menegur putranya.
Saat ini Almarhum Septian sudah dimakamkan di TPU Sembah Dalem, Kalideres, Desa Citarik.Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Banyak orang yang kehilangan. Saat pemakaman, orang-orang datang dan mengiringi doa-doa.
Baca Juga: Pemkab Bogor Duduk Bareng BPTJ Bahas Rencana Transportasi Terintegrasi Angkutan Umum Massal
Dewi, menyesalkan peristiwa pembunuhan tersebut. Keluarga pun tak habis pikir anak majikan tempat suaminya bekerja tega menghabisi nyawa sang suami yang merupakan tulang punggung keluarga.
"Dari pihak keluarga menyesalkan, dari pihak si pelaku itu belum ada itikad baik pada keluarga korban, jadi kita sangat menyesal dan kita merasa kebingungan pas hari pertama. Semua kita keluarganya kurang mampu, jadi benar benar bingung, kita mesti melakukan langkah seperti apa," ujarnya