Minggu, 21 Desember 2025

Cuaca Buruk, Sudah 2 Bulan Nelayan Palabuhanratu Nggak Bisa Melaut, Memenuhi Kebutuhan Hidup Kian Sulit

- Selasa, 28 Januari 2025 | 08:38 WIB
ilustrasi nelayan di Palabuhanratu, Sukabumi (Indra)
ilustrasi nelayan di Palabuhanratu, Sukabumi (Indra)

METROPOLITAN.ID - Akibat cuaca buruk sejak dua bulan terakhir, ratusan nelayan di Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi, terancam tidak bisa melaut.

Sebab, cuaca buruk dan angin kencang yang terus melanda perairan selatan Kabupaten Sukabumi.

Pantauan di Dermaga Palabuhanratu, terlihat deretan perahu dan kapal bersandar tanpa aktivitas.

Baca Juga: Perkelahian Pelajar Ala Gladiator di Sukabumi, Ujung-ujungnya Nangis di Depan Orang Tua

Dalam keseharian para nelayan hanya bisa memperbaiki berahu dan alat tangkap jaring dan mempersiapkan peralatan sambil menunggu cuaca kembali membaik.

Menurut seorang nelayan asal Kampung Cihurang, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Reki (45) menjelaskan, hampir dua bulan terakhir sejumlah nelayan di Palabuhanratu kesulitan melaut akibat cuaca buruk.

Yakni hujan deras di sertai angin kencang yang melanda perairan Teluk Palabuhanratu.

Baca Juga: Pemerintah Bahas Rencana THR Ojol dan Mudik Gratis, Simak Detailnya!

Para nelayan hanya bisa beraktivitas untuk kesulitan memenuhi kebutuhan hidup keluarga selama hampir dua bulan terakhir akibat kondisi ini.

“Sudah dua bulan terakhir cuacanya buruk. Angin kencang di tengah laut, ombak sampai 3,5 meter lebih. Biasanya kondisi ini berlangsung sampai akhir Februari atau awal Maret. Mudah-mudahan segera normal,” ujar Reki, belum lama ini.

Ia menambahkan bahwa saat ini hanya bisa memperbaiki Perahu dan alat tangkap seperti perahu payang yang biasanya ia gunakan untuk menangkap ikan.

Baca Juga: Tawuran Nyaris Pecah di Jalan Lingkar Dramaga Laladon Bogor, Pelaku Buang Clurit hingga Stik Golf di TKP

“Nekat melaut di tengah cuaca buruk ini sangat berisiko. Biaya untuk solar dan kebutuhan lainnya tidak sedikit, sementara peluang hasil tangkapan sangat kecil. Perjalanan dekat saja butuh Rp300 ribu, kalau jauh bisa sampai Rp450 ribu. Jadi kami hanya bisa menunggu,” jelas dia.

Reki juga mengungkapkan bahwa sebelumnya ia sempat menerima bantuan sembako dari Kementerian Kelautan menjelang Natal.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Anak-anak Kena Judol, Kegagalan Negara Sekuler?

Selasa, 3 Juni 2025 | 12:13 WIB

Wakil Bupati Purwakarta Lepas 308 Jemaah Haji

Senin, 26 Mei 2025 | 12:49 WIB
X