METROPOLITAN.ID - Rangkaian acara Syukuran Nelayan ke-65 di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, terus berlangsung meriah.
Salah satu sorotan utama adalah seleksi Putri Nelayan 2025 yang dimulai sejak 20 April lalu dan berjalan aman serta tertib di bawah pengawasan ketat panitia.
Ketua Panitia Syukuran Nelayan, Nandang, menyatakan bahwa seluruh finalis dipantau dengan ketat selama seluruh rangkaian kegiatan hingga mereka kembali ke rumah masing-masing.
Baca Juga: Terdampak Banjir dan Dipenuhi Lumpur, RTH Lapang Cangehgar Digarap Disperkim Kabupaten Sukabumi
Langkah ini diambil untuk menjamin keamanan dan kenyamanan para peserta, yang sebagian besar merupakan remaja putri dari berbagai daerah pesisir.
"Seleksi sudah berlangsung sejak Grand Opening beberapa hari lalu. Hari ini para finalis mengikuti sesi pengenalan lapangan, mulai dari sektor kemaritiman, budaya lokal, hingga potensi wisata," ujar Nandang, akhir pekan lalu.
Dalam kegiatan ini, para finalis mengunjungi sejumlah lokasi strategis seperti Kantor Balai Pengelolaan Cagar Biosfer Ciletuh-Palabuhanratu UNESCO Global Geopark (BP CPUGGp), Alun-Alun Gadobangkong, dan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Dermaga Palabuhanratu.
Baca Juga: Truk Semen Terguling, Lalu Lintas Jalan Sukabumi - Bogor Sempat Lumpuh
Nandang menjelaskan bahwa sesi ini dirancang untuk memperkaya pengetahuan para peserta mengenai peran nelayan, kearifan lokal, dan kekayaan wisata bahari yang menjadi ciri khas Palabuhanratu.
Selain memperhatikan aspek edukasi, panitia juga sangat menekankan keselamatan peserta.
Melalui grup WhatsApp resmi, seluruh finalis diwajibkan melaporkan keberadaan mereka setelah pulang ke rumah setiap malam.
"Setelah mengikuti rangkaian materi dari pagi hingga malam, para finalis wajib mengirimkan foto bersama keluarga sebagai bukti telah sampai di rumah," ungkap Nandang.
Menurutnya, sistem ini diberlakukan sebagai bentuk tanggung jawab moral panitia untuk memastikan kegiatan berjalan dengan aman dan terkontrol.
Dengan komitmen tinggi terhadap keselamatan dan edukasi, panitia berharap ajang Putri Nelayan ini tidak hanya menjadi sarana promosi wisata bahari, tetapi juga mendorong pelestarian budaya maritim sebagai identitas masyarakat pesisir Palabuhanratu. (Usep)