Bencana tersebut juga mengakibatkan tiga korban jiwa, masing-masing berasal dari Kecamatan Megamendung dan Cisarua.
Di Megamendung, seorang santri berusia 22 tahun yang sempat dilaporkan hilang akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia akibat longsor.
Sementara di Cisarua, dua warga juga dilaporkan meninggal dunia setelah tertimbun longsor.
Di tempat terpisah, sejumlah pendaki di Kecamatan Babakan Madang dilaporkan sempat terjebak banjir. Namun, seluruhnya telah berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat.
Penanganan Terus Dilakukan
Pemkab Bogor bersama TNI, Polri, relawan, BPBD, dan unsur masyarakat masih terus melakukan penanganan darurat di berbagai titik.
Termasuk proses evakuasi, distribusi bantuan logistik, pendataan kerusakan, dan pelayanan kesehatan bagi warga terdampak.
“Penanganan darurat kita lakukan secepat mungkin. Keselamatan warga menjadi prioritas utama, termasuk logistik, pengungsian, dan pemulihan pascabencana,” tegas Rudy.
Rudy juga mengimbau warga yang tinggal di wilayah rawan bencana untuk selalu meningkatkan kewaspadaan dan segera menghubungi layanan darurat 112 jika melihat adanya potensi bahaya.
“Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah bergerak cepat membantu penanganan bencana ini. Sinergi semua elemen masyarakat sangat dibutuhkan agar situasi cepat pulih,” tutup Rudy.