METROPOLITAN.ID - Petugas gabungan Polrestabes Surabaya bersama Polsek Wonokromo menggagalkan sebuah pesta gay atau sesama jenis di sebuah hotel berbintang di kawasan Ngagel, Wonokromo, pada Sabtu malam, 18 Oktober 2025.
Dari penggerebekan tersebut, polisi mengamankan 34 pria yang diduga terlibat dalam pesta gay tersebut.
Mereka langsung digelandang ke Markas Polrestabes Surabaya untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Kasat Samapta Polrestabes Surabaya AKBP Erika Purwana menjelaskan, pengungkapan kasus ini bermula dari laporan masyarakat yang mencurigai adanya aktivitas tidak wajar di hotel tersebut.
Baca Juga: Raul Fernandez Cetak Sejarah! Menang Perdana Bersama Trackhouse Aprilia di MotoGP Australia 2025
Informasi itu menyebutkan bahwa pada malam akhir pekan akan digelar acara pesta tertutup yang dihadiri sejumlah pria. Menindaklanjuti laporan itu, petugas segera melakukan penyelidikan dan pemantauan terhadap lokasi.
“Polsek Wonokromo dan Sat Reskrim Polrestabes Surabaya mengamankan pesta seks sesama jenis total ada 34 orang, dan kami bawa ke Mako Polrestabes Surabaya,” kata AKBP Erika.
Dari hasil penyelidikan awal, pesta itu diorganisir secara tertutup melalui grup media sosial tertentu yang hanya bisa diakses oleh anggota komunitas dengan undangan khusus.
Saat petugas tiba di lokasi sekitar pukul 22.30 WIB, suasana di lantai atas hotel tampak mencurigakan.
Baca Juga: Erin Akhirnya Buka Suara Usai Isi Gugatan Tersebae di Medsos, Tak Terima Dituding Boros
Salah satu kamar suite disulap menjadi ruangan gelap dengan lampu redup, musik berdentum, dan puluhan pria berpakaian minim di dalamnya.
Petugas langsung masuk dan menghentikan kegiatan tersebut. Beberapa peserta sempat mencoba melarikan diri melalui lorong belakang, namun berhasil diamankan.
Seluruh peserta kini tengah menjalani pemeriksaan intensif secara maraton di ruang penyidik Polrestabes Surabaya. Polisi masih mendalami siapa penggagas utama atau admin grup yang mengundang para peserta pesta tersebut.
Petugas juga menyita sejumlah barang bukti, seperti alat kontrasepsi, minuman keras, ponsel, dan daftar tamu undangan yang diyakini menjadi petunjuk penting dalam penyelidikan.