Sebagai otoritas global untuk penilaian spesies, IUCN menyediakan metodologi ilmiah yang menjadi acuan lokakarya. Target penilaian mencakup 176 spesies moluska air tawar Sundaland.
Fasilitator IUCN, Eresha Fernando, menjelaskan bahwa penilaian dilakukan berdasarkan bukti ilmiah terbaik.
“Penilaian Daftar Merah IUCN didasarkan pada data dan bukti ilmiah terbaik. Dengan berkumpulnya para pakar di Bogor, kami dapat menilai tingkat ancaman moluska air tawar Sundaland secara komprehensif,” katanya.
Baca Juga: Mitigasi Tirta Kahuripan Jelang Musim Penghujan
Lokakarya ini menghasilkan sejumlah manfaat, termasuk penyediaan data ilmiah yang kuat, dukungan bagi penyusunan kebijakan pemerintah, peningkatan kapasitas peneliti muda, serta penyusunan rekomendasi aksi konservasi prioritas untuk kawasan Sundaland.
Hasil akhir penilaian akan diajukan untuk pembaruan IUCN Red List of Threatened Species™, sehingga dapat diakses publik serta pemangku kebijakan di berbagai negara.