"Kenapa tidak wilayahnya saja jadi nama Kabupaten? Misalnya jadi Kabupaten Lembang atau Kabupaten Padalarang atau lainnya, kan itu mengandung nilai filosofi dasar kelokalan, sehingga jadi dasar yang bagus. Penyebutan 'barat' itu contoh kemiskinan pemikiran terharap filosofi dasar lokal," ujar dia.
Baca Juga: Rempang dalam Editorial (2) : Menu Ayam Penyet di Warung Atas Laut
"Misalnya sekarang Bogor mau ada Kabupaten Bogor Barat atau Kabupaten Bogor Timur, kenapa namanya begitu? Kenapa tidak jadi Kabupaten Jasinga, atau Kabupaten Jonggol, dan lainnya. Kan bagus, sehingga ada filosofi dasar kelokalan di daerah itu. Punya dasar. Tidak sekedar barat timur atau lainnya. itu cuma jadi ciri miskin filosofi dasar kelokalan saja," imbuh dia.
Meski begitu, Dedi Mulyadi mendorong berbagai pemekaran wilayah di Jawa Barat terwujud sehingga pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi bisa terjadi dan tidak jomplang antar daerah.
"Lebih banyak 'raja kecil' di wilayah (wali kota atau bupati) di Jawa Barat akan semakin bagus lah. Kan koordinasi apapun pasti bisa dilakukan lah. Itu mah bukan kendala. Intinya buat saya otonomi di Jawa Barat harus berjalan, setuju untuk memperbanyak kabupaten," tuntas Dedi Mulyadi. (ryn)