metro-jabar

Warga Setiabudi Estate Sukabumi Protes Fasos Fasum, Ini Kata Pengembang

Rabu, 9 Oktober 2024 | 19:11 WIB
Pengembang perumahan Setia Budi Estate, Kabupaten Sukabumi, menanggapi desakan warga soal adanya fasos fasum di perumahan mereka (Satiri)

METROPOLITAN.ID - Pengembang perumahan Setiabudi Estate, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, menanggapi desakan warga soal pembangunan fasilitas sosial dan fasilitas umum (fasos fasum).

Pihak pengembang mengaku tidak mengerti mengenai tuntutan warga tentang fasos fasum diminta sebelumnya, padahal sudah disediakan.

"Kita mengacu sesuai data sateplant, fasilitas yang diminta seperti mesjid, ruang terbuka hijau, tempat bermain anak bahkan garden long juga bukti fisiknya sudah ada," jelas Direktur Pemasaran Setia Budi Land Group Iwan Rusdianto didampingi Agi Suparman PIC Setia Budi Estate, Rabu 9 Oktober 2024.

Baca Juga: Performa 3 Klub Promosi di Kompetisi BRI Liga 1 Musim 2024-2025

Ia menjelaskan, memang masih ada satu sarana yang belum dibangun, namun akan segera dibangun dan perawatan oleh pengembang.

"Karena belum ada over alih dengan pemda setempat, lantara kami masih ada pengembangan perumahan tahap 6, kami juga masih melakukan perawatan seperti PJU, kerusakan jalan, pagar pembatas serga sekuriti masih ditanggung pengembang," ujar dia.

Mengenai fasilitas fasos fasum keseluruhan yang menjadi kewajiban pengembang, secara fisik dilakukan sudah 100 persen ada sesuai siteplan.

Baca Juga: Bupati Sukabumi Lantik 9 Pejabat Administrator Baru, Akselerasi Kinerja Pemerintahan

"Para penghuni juga sudah menikmati, fasos fasum tadi jadi kami sendiri bingung yang diinginkan penghuni detail yang diinginkan," kata dia.

Ia juga menyinggung soal penolakan akses jalan yang dilakukan penghuni karena adanya pembangunan tahap 6 di Setia Budi Estate.

"Fasos fasum ini salah satunya jalan, dan mutlak sepenuh nya masih dikelola pihak pengembang karena belum diserahterimakan ke pemda," beber dia.

Baca Juga: Pembangunan Pasar Rengasdengklok Disoal, Eks Bupati Karawang Cellica Dituding Makan Duit Korupsi

Mengenai kekhawatiran warga, dengan adanya pembangunan pengembangan warga menjadi terganggu, pihaknya mengaku semaksimal mungkin akan membatasi jam keluar masuk pengangkutan material termasuk penempatan track manajemen.

"Jam kerja juga dibatasi, jumat kita libur. Keluar masuk kendaraan juga kita atur agar semua aman. Apabila jalan rusak, kami pasti perbaiki kan masih tanggung jawab pengembang selaku pengelola,"tandasnya.

Halaman:

Tags

Terkini

Anak-anak Kena Judol, Kegagalan Negara Sekuler?

Selasa, 3 Juni 2025 | 12:13 WIB

Wakil Bupati Purwakarta Lepas 308 Jemaah Haji

Senin, 26 Mei 2025 | 12:49 WIB