metro-jabar

Kekurangan Ruang Kelas, Unsika Karawang Pilih Bangun Kelas dari Kontainer dengan Dana Miliaran

Rabu, 18 Desember 2024 | 08:29 WIB
Kekurangan ruang kelas, Unsika Kabupaten Karawang memilih membangun kelas dari kontainer dengan dana miliaran (Herman)

METROPOLITAN.ID - Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) sedang menjadi sorotan masyarakat.

Musababnya, dengan dalih kekurangan ruang kelas untuk menampung mahasiswa, Unsika justru disebut membeli kontainer atau peti kemas dengan anggaran mencapai hingga miliaran rupiah.

Dikatakan salah satu penanggung jawab Unsika, Kurniawan, mahasiswa aktif Unsika saat ini mencapai sekitar 18.000 mahasiswa.

Baca Juga: Kota Sukabumi Wujudkan Langkah Kongkret Transformasi Digital Pelayanan Publik dan Keuangan

Sehingga Unsika sebagai Perguruan Tinggi Negeri yang masih baru 10 tahun menyandang status negeri, harus terus melakukan penataan baik dari segi infrastuktur maupun fasilitas pendidikan.

Di sisi lain, animo masyarakat untuk berkuliah di Unsika cukup besar sehingga sarana dan prasarana tidak memadai untuk menampung proses belajar dan mengajar mahasiswa.

"Dimana secara ideal Unsika membutuhkan sebanyak 162 kelas," kata Kabiro Unsika, Kurniawan.

Baca Juga: Launching Program Paling Kurindu Ide Kreatif ala DKP3, Pj Wali Kota Sukabumi : Tekan Angka Stunting

Sedangkan ruang kelas yang tersedia saat ini, kata dia, hanya 84 ruangan dari total kekurangan sebanyak 66 kelas.

" Banyaknya kekurangan ruang kelas ini, maka kami sebagai kuasa pengguna anggaran berpikir bagaimana memenuhi kebutuhan tersebut, dengan mencoba membangun kelas menggunakan kontainer atau peti kemas," jelas Kurniawan.

"Karena di tahun 2025 mendatang, kita akan membangun ruang kelas bersama sebanyak 40-an ruang kelas. Ya, untuk sementara menggunakan kontainer dulu," imbuh dia.

Di tempat yang sama, Warek 2 Unsikda Safuri menambahkan, Unsika sebenarnya telah mempunyai Detail Engineering Design (DED) yang dibuat sebelum covid lalu. DED tersebut pun akhirnya tidak bisa dimanfaatkan karena satuan biaya yang mengalami perubahan.

"Oleh karenanya diputuskanlah membuat kelas kontainer (kabin), yang berdasarkan kajian proses pengadaannya akan lebih cepat dan mudah," ujar Safuri.

"Kelas kabin ini akan nyaman, dimana nanti juga akan kita sediakan beserta fasilitas pendukungnya," imbuhnya.

Halaman:

Tags

Terkini

Anak-anak Kena Judol, Kegagalan Negara Sekuler?

Selasa, 3 Juni 2025 | 12:13 WIB

Wakil Bupati Purwakarta Lepas 308 Jemaah Haji

Senin, 26 Mei 2025 | 12:49 WIB