metro-jabar

Dihabisi dengan Sadis, Keluarga Satpam yang Dibunuh Anak Bos Rental Mobil di Bogor Minta Pelaku Dihukum Mati

Rabu, 22 Januari 2025 | 07:59 WIB
Paman satpam asal Palabuhanratu, Sukabumi, yang dibunuh anak bos rental mobil di Bogor meminta pelaku dihukum mati (Indra)

METROPOLITAN.ID - Keluarga Septian, seorang satpam asal Palabuhanratu Sukabumi, yang dibunuh secara sadis oleh anak bosnya sendiri di sebuah rumah mewah di Lawanggintung Kota Bogor, meminta pelaku dihukum seberat-beratnya bahkan dihukum mati.

Paman korban, Suhendi meminta proses hukum dijalankan seadil-adilnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Diketahui, Polresta Bogor Kota menjerat pelaku A dengan pasal 340 KUHP dan atau Pasal 338 KUHP dan atau Pasal 1 ayat 3 KUHPidana dengan ancaman hukuman paling lama 20 tahun penjara atau seumur hidup.

Baca Juga: Curanmor Lagi Marak di Kota Sukabumi, Komplotan Residivis Dibekuk Polisi saat Beraksi

"Kalau bisa sih jangan 20 tahun penjara, kalau bisa hukum mati saja. Memang tetap hukum harus berjalan, berlaku juga," kata Suhendi kepada wartawan, Selasa 21 Januari 2025.

"Kasihan anak dan keluarganya yang sekarang tanpa Septian. Kami ingin hukum berjalan, tapi secara pribadi, (harusnya) nyawa dibayar nyawa. Minimal setimpal dengan apa yang terjadi," imbuh dia.

Sementara itu, istri Septian, Dewi pun menceritakan fakta lain tentang terduga pelaku pembunuhan yang juga anak bos rental mobil tempat Septian bekerja, Abraham Michael.

Baca Juga: Jelang Ramadan, UPTD Pasar Cibadak Klaim Stok Pangan dan Sembako di Sukabumi Aman

Menurut Dewi, Abraham Michael memang punya perangai buruk lantaran sempat juga mengancam ibunya sendiri, Farida Felix. Saat itu, kata dia, Septian bahkan pernah melindungi Farida dari ancaman Abraham.

“Hari Kamis, suami saya bilang kalau ibu (Farida) bertengkar dengan Abraham. Bahkan, Abraham mau mencekik ibunya, dan suami saya melindungi beliau. Saya sempat memperingatkan suami agar tidak ikut campur, takutnya nanti kena imbasnya,” kata Dewi kepada Metropolitan.id, di kediamannya, Selasa 21 Januari 2025.

Berdasarkan keterangan kepolisian, konflik antara Abraham dan Septian bermula dari laporan yang dibuat Septian mengenai kebiasaan Abraham pulang larut malam.

Baca Juga: Krisis Listrik, Warga Pajampangan Desak DPRD Kabupaten Sukabumi Turun Tangan

Sebagai satpam, kata dia, suaminya memang bertugas mencatat setiap aktivitas keluar-masuk penghuni rumah, termasuk Abraham. Laporan tersebut akhirnya diketahui oleh Farida, yang kemudian menegur putranya.

Dewi, menyesalkan peristiwa pembunuhan tersebut. Keluarga pun tak habis pikir anak majikan tempat suaminya bekerja tega menghabisi nyawa sang suami yang merupakan tulang punggung keluarga.

Halaman:

Tags

Terkini

Anak-anak Kena Judol, Kegagalan Negara Sekuler?

Selasa, 3 Juni 2025 | 12:13 WIB

Wakil Bupati Purwakarta Lepas 308 Jemaah Haji

Senin, 26 Mei 2025 | 12:49 WIB