metro-jabar

Petani di Sukabumi Tewas Tertembak Saat Tidur, Diduga Korban Peluru Nyasar Pemburu Babi

Jumat, 25 April 2025 | 09:01 WIB
ILUSTRASI Seorang petani lansia di Kabupaten Sukabumi ditemukan tewas tertembak saat tidur, ia diduga jadi korban peluru nyasar pemburu babi (IST)

METROPOLITAN.ID - Peristiwa memilukan terjadi di kawasan Blok Naringgul, Kampung Cisujen, Desa Sumberjaya, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi.

Seorang petani lansia, Otib (79), warga Kampung Cipancur, Desa Kademangan, Kecamatan Surade, meninggal dunia usai diduga tertembak peluru nyasar dari aktivitas perburuan babi hutan, Selasa (22/4/2025) malam.

Peristiwa tragis ini terjadi sekitar pukul 23.00 WIB. Saat itu, Otib tengah bermalam di ladang garapan milik Perhutani bersama istrinya, Eem (60), serta dua saudaranya, Sakim (82) dan Ibrohim (79). Mereka biasa menetap sementara di lokasi tersebut untuk bertani.

Baca Juga: Lewat Bimtek Strategi Pemasaran, Kemenparekraf Dorong Promosi Desa Wisata di Sukabumi

Menurut kesaksian Eem, suaminya tidur di saung conat (saung bertingkat), sementara ia beristirahat di saung biasa. Sekitar tengah malam, ia mendengar suara tembakan yang disangkanya berasal dari aktivitas perburuan. T

ak berselang lama, suara rintihan meminta tolong terdengar dari arah tempat Otib tidur.

“Suami saya teriak, ‘Aduh… Umi, weya tulungan…’ Saya langsung lari dan melihatnya sudah tergeletak, berlumuran darah,” ucap Eem terisak.

Baca Juga: Tempat Wisata Alam di Palembang yang Cocok untuk Healing, Masukin List Liburan Kamu Yuk

Diduga, Otib sempat berusaha turun dari saung sebelum akhirnya terjatuh.

Dalam kondisi panik, Eem memanggil Sakim dan Ibrohim yang berada di saung berjarak puluhan meter. Setelah mereka datang, Eem mengaku tak sadarkan diri karena syok berat.

Ibrohim menuturkan, tak lama setelah kejadian, dua pria datang menggunakan mobil Jeep. Keduanya diduga kuat sebagai pemburu babi hutan yang sedang beroperasi di sekitar lokasi.

Otib sempat dievakuasi menggunakan kendaraan milik pemburu hingga ke jalan utama, sebelum akhirnya dibawa menggunakan ambulans desa ke RSUD Jampangkulon.

Namun, nyawa Otib tak tertolong dan jenazahnya kemudian dipindahkan ke RSUD R Syamsudin SH di Kota Sukabumi.

Salah satu anggota keluarga, Rodi (58), menyampaikan bahwa pihak keluarga memilih untuk bermusyawarah lebih dulu sebelum mengambil langkah hukum, sambil menunggu anak korban yang masih berada di luar kota.

Halaman:

Tags

Terkini

Anak-anak Kena Judol, Kegagalan Negara Sekuler?

Selasa, 3 Juni 2025 | 12:13 WIB

Wakil Bupati Purwakarta Lepas 308 Jemaah Haji

Senin, 26 Mei 2025 | 12:49 WIB