Sebaliknya, oli mineral lebih mudah terdegradasi akibat panas dan gesekan.
Pada penggunaan harian, oli mineral bisa lebih cepat kotor dan menurun kualitasnya.
Jika penggantian ditunda, risiko keausan komponen mesin bisa meningkat.
Baca Juga: Krisis Lahan Pemakaman, DPRD Kota Bekasi Minta Pemkot Segera Bangun TPU Baru
4. Perlindungan Mesin
Oli sintetik mampu mengalir lebih merata ke celah-celah kecil di dalam mesin karena struktur molekulnya yang lebih stabil.
Hal ini sangat membantu mesin modern dengan komponen presisi tinggi, sehingga performanya tetap konsisten meski berada dalam kondisi ekstrem.
Sementara itu, oli mineral umumnya memberikan tingkat perlindungan standar. Pelumas ini masih cocok untuk mesin lama atau kendaraan dengan kebutuhan pelumasan sederhana.
Namun, untuk mobil modern, oli mineral sering kali kurang optimal dalam melindungi komponen kecil yang bekerja pada tekanan tinggi.
Baca Juga: Harga Emas Pegadaian Turun pada Sabtu 15 November 2025, UBS dan Galeri24 Kompak Melemah
5. Harga dan Efisiensi Jangka Panjang
Secara harga, oli sintetik memang lebih mahal karena proses pembuatannya lebih kompleks.
Meski begitu, manfaat jangka panjangnya dianggap lebih menguntungkan, terutama bagi mobil modern yang membutuhkan stabilitas pelumasan tinggi.
Interval penggantian lebih panjang membuat biaya perawatan bisa lebih efisien.
Oli mineral menawarkan harga lebih terjangkau dan cocok untuk penggunaan ringan.