METROPOLITAN – Persoalan kebersihan dan sampah merupakan bagian dari program prioritas Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Untuk menggapai harapan tersebut, berbagai upaya telah dilakukan. Salah satunya dengan mendorong masing-masing pengurus wilayah untuk mengolahnya.
”Syaratnya cuma satu, bagaimana mengelola sampah itu betul dilakukan bukan cuma oleh dinas, camat dan orang-orang yang mengelola sampah. Kita juga mempunyai tanggung jawab yang sama di lingkungan masing-masing,” ungkap Walikota Bogor Bima Arya.
Untuk itu, pihaknya mendorong masing-masing wilayah membuka bank sampah dengan memberdayakan warga sekitar. ”Di banyak kota di Indonesia sampai hari ini (kemarin, red) sudah memiliki bank sampah yang bisa mengurangi timbunan sampah dan menambah penghasilan warga. Ribuan warga di kota-kota itu hidup dari pengelolaan bank sampah,” terangnya.
Apalagi, sambung dia, setiap harinya jumlah sampah di Kota Bogor mencapai 400-600 ton dengan 30-40 persen sampah plastik. Sedangkan timbunan sampah kebanyakan berada di daerah pinggiran dengan lokasi terbanyak di Bogor Barat, Tanahsareal dan Bogor Utara. Artinya, semakin luas wilayahnya, semakin minim infrastrukturnya, semakin kecil perhatiannya, maka akan semakin besar persoalan sampahnya. ”Karena itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melakukan banyak hal yang bertujuan bisa mengurai permasalahan sampah,” ujarnya.
(*/feb/py)