METROPOLITAN - Dinas Kebudayaan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bogor kembali menggelar Lomba Kawih Sunda Anggana Sekar Tingkat SMP se-Kota Bogor di Gedung Kemuninggading, kemarin. Ajang menyanyi solo lagu Sunda itu diikuti 32 peserta dari 16 SMP se-Kota Bogor dengan membawakan lagu dan musik Sunda, seperti kecapi, gamelan dan suling.
Kepala Disbudpar Kota Bogor Shahlan Rasyidi mengatakan, lomba ini bertujuan menanamkan rasa cinta akan kesenian Sunda kepada pelajar tingkat SMP. Sebab, jika sudah menyukai kesenian sunda, maka pelestarian dan pengembangan sebagai budaya lokal bisa lebih memasyarakat.
“Anak-anak ini bisa menyebarkan virus sekaligus mengajak teman-temannya yang belum suka dan bisa belajar kesenian Sunda,” katanya. Menurut dia, pelestarian kesenian Sunda kepada generasi muda mengalami kendala karena kurangnya guru seni. Sekalipun ada, guru tersebut mengajar juga di beberapa sekolah. ”Idealnya itu satu sekolah punya satu guru seni. Makanya harus ada penambahan dan pelatihan guru seni di Kota Hujan,” terangnya.
Sementara itu, Walikota Bogor Bima Arya menjelaskan, kegiatan ini merupakan salah satu program kelestarian seni dalam menjaga dan mempertahankan seni di Kota Bogor.
“Lagu-lagu Sunda sekarang sudah langka didengarkan masyarakat. Bahkan anak-anak tak lagi mengenal lagu-lagu Sunda. Ini menjadi tugas Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui disbudpar dengan membuat program pelestarian kesenian Sunda,” ujarnya.
(*/feb/py)