Pahlawan tanpa tanda jasa. Itulah profesi seorang guru. Berkat tenaga pengajar itu sudah banyak orang sukses menggapai cita–citanya. Ada yang berhasil menjadi pilot, polisi, TNI dan banyak lagi. Karena pekerjaan mulia itu, Muhamad Ichsan Maulana memutuskan diri menjadi pengajar di Pesantren HAM Darul Adli.
MENGAJAR sudah jadi pekerjaan yang selama ini dilakoni Ichsan. Sebelumnya dia telah mengabdikan diri sebagai pengajar di sejumlah pesantren. Sebut saja Al-Um Pagentongan, Al-Hilia Insan Kamil, Al-Ghazalli dan Pesantren Al-Falaqia Kota Bogor. Baginya, mengajar sudah jadi panggilan hati. “Alhamdulillah sebelum terjun pada Pesantren HAM Darul Adli saya sudah punya mengalaman mengajar di pesantren lain untuk mengajar ilmu agama,” ungkapnya.
Selama ini dia kerap mengajarkan ilmu agama pada santri, mulai dari tingkat SD, SMP, SMA/SMK. “Memang setelah tamat pendidikan pesantren di Sukabumi saya akhirnya menularkan ilmunya ke anak-anak,” jawabnya.
Selain aktif mengajar, Ichsan rupanya menjadi salah satu aktivis di Nahdlatul Ulama (NU) Kota Bogor. “Untuk saya pribadi, mengajar menjadi kepuasan batiniah yang tak terhingga, karena dapat tersalurkan dengan baik,” kata pria kelahiran Sukabumi 26 Februari 1992 itu.
Kebahagiaan itu bertambah jika para santri dapat memahami materi yang diajarkannya. “Adapun bergabungnya saya pada pesantren ini lantaran untuk menekan aksi radikalisme di Kota Bogor dan karena sesuai visi-misi NU Kota Bogor,” paparnya.
Ichsan mengaku bergabung di pesantren HAM Darul Adli karena tidak sengaja melihat postingan di media sosial (medsos) Facebook yang membahas kegiatan NU Kota Bogor.
“Pada postingan ini terdapat komentar dari Bapak Sugeng Teguh Santoso dan dari komen tersebut perkenalan dimulai dan kami bersama–sama membahas serta menggagas untuk mendirikan tempat menimba ilmu,” jelasnya.
Awal perkenalannya pada Januari 2017 hingga membahas pesantren memakan waktu enam kali pertemuan. “Alhamdulillah di bawah naungan Yayasan Satu Keadilan (YSK) dan di bawah besutan Bapak STS pesantren ini diresmikan. Saya berharap ke depan banyak santri yang terlahir menjadi orang–orang besar,” pungkasnya.
(yos/b/feb/py)