Senin, 22 Desember 2025

Tularkan Ilmu Agama, Ajari Para Santri

- Selasa, 18 April 2017 | 10:16 WIB

Pahlawan tanpa tanda jasa. Itulah profesi seorang guru. Berkat tenaga pengajar itu sudah banyak orang sukses menggapai cita–citanya. Ada yang berhasil menjadi pilot, polisi, TNI dan banyak lagi. Karena pekerjaan mulia itu, Muhamad Ichsan Maulana memutuskan diri menjadi pengajar di Pesantren HAM Darul Adli.

MENGAJAR sudah jadi pekerjaan yang selama ini dilakoni Ichsan. Se­belumnya dia telah mengabdikan diri sebagai pengajar di sejumlah pesantren. Sebut saja Al-Um Pagen­tongan, Al-Hilia Insan Kamil, Al-Gha­zalli dan Pesantren Al-Falaqia Kota Bogor. Baginya, mengajar sudah jadi panggilan hati. “Alhamdulillah sebelum terjun pada Pesantren HAM Darul Adli saya sudah punya mengalaman mengajar di pesantren lain untuk menga­jar ilmu agama,” ungkapnya.

Selama ini dia kerap mengajarkan ilmu agama pada santri, mulai dari tingkat SD, SMP, SMA/SMK. “Memang setelah tamat pendidikan pesantren di Sukabumi saya akhirnya menularkan ilmunya ke anak-anak,” jawabnya.

Selain aktif mengajar, Ichsan rupanya menjadi salah satu aktivis di Nahdlatul Ulama (NU) Kota Bogor. “Untuk saya pribadi, mengajar menjadi kepuasan batiniah yang tak terhingga, karena dapat tersalurkan dengan baik,” kata pria kelahiran Sukabumi 26 Februari 1992 itu.

Kebahagiaan itu bertambah jika para santri dapat memahami materi yang diajarkannya. “Adapun bergabungnya saya pada pesantren ini lantaran untuk menekan aksi radikalisme di Kota Bogor dan karena sesuai visi-misi NU Kota Bogor,” paparnya.

Ichsan mengaku bergabung di pe­santren HAM Darul Adli karena tidak sengaja melihat postingan di media sosial (medsos) Facebook yang mem­bahas kegiatan NU Kota Bogor.

“Pada postingan ini terdapat komen­tar dari Bapak Sugeng Teguh Santoso dan dari komen tersebut perkenalan dimulai dan kami bersama–sama mem­bahas serta menggagas untuk mendi­rikan tempat menimba ilmu,” jelasnya.

Awal perkenalannya pada Januari 2017 hingga membahas pesantren memakan waktu enam kali perte­muan. “Alhamdulillah di bawah naungan Yayasan Satu Keadilan (YSK) dan di bawah besutan Bapak STS pesantren ini diresmikan. Saya ber­harap ke depan banyak santri yang terlahir menjadi orang–orang besar,” pungkasnya.

 (yos/b/feb/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Kunker ke Kota Kisarazu, Bima Arya Perkuat Kerja Sama

Senin, 28 November 2022 | 16:01 WIB

Bantu Korban Gempa Cianjur, Antam Turunkan ERG

Kamis, 24 November 2022 | 11:08 WIB
X