METROPOLITAN – Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Bogor menargetkan hasil panen padi sebanyak 500 ton untuk dua kali musim panen. Penetapan target itu dengan mengandalkan luas lahan persawahan 95 ribu hektar.
Kepala DTPHP, Siti Nurianti menuturkan, program tersebut merupakan program Kementrian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI)
“Khusus untuk Kabupaten Bogor, para gapoktan padi memiliki dua masa hasil tanam, dengan asumsi total panen hingga 500 ton per dua kali musim tanam tersebut dari total luasan lahan 95 ribu hektare,” ujarnya kepada Metropolitan, kemarin.
Pekan lalu, lanjut dia, Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Republik Indonesia didampingi Dandim 0621/Kabupaten Bogor berkunjung ke area pertanian di Desa Singasari, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor untuk melihat dan menanam padi secara langsung di area persawahan milik gapoktan masyarakat sekitar.
Sekretaris Dirjen Kementan Tanaman Pangan, Maman Suherman mengatakan, pemerintah telah membantu petani baik bantuan Alat Mesin Pertanian (ALSINTAN) maupun bantuan yang lainnya.
Ia berharap agar hasil panen para petani dapat disisihkan dan hasil panennya dapat diserap oleh Bulog. Ini guna ketahanan pangan Nasional. “Bulog harus aktif menyerap gabah petani sesuai yang telah ditargetkan oleh pemerintah. Bantuan alat pertanian dari pemerintah harus dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh petani,” ujarnya.
Dia mengatakan, dengan adanya pendampingan oleh TNI AD Jajaran Kodim 0621/Kabupaten Bogor, kiranya petani akan lebih terbantu. “Apabila ada hambatan seperti contoh masalah air atau irigasi yang jebol, itu bisa di selesaikan dilapangan, dan saya akan meninjau langsung lokasi irigasi yang jebol dan akan menindaklanjuti untuk dilaporkan ke Pak Menteri Pertanian,” ucapnya.
(yos/b/feb)