Senin, 22 Desember 2025

BIG Launching Ina-Geoportal Versi Terbaru

- Sabtu, 20 Mei 2017 | 09:14 WIB
OLYMPUS DIGITAL CAMERA
OLYMPUS DIGITAL CAMERA

CIBINONG – Badan Informasi Geospasial (BIG) melaunching web baru untuk mengakses peta Indonesia, Ina-Geopartal (IG). Lewat portal tanahair.indonesia.go.id, pihak BIG sengaja bersamaan dengan Gerakan Nasional Revolusi Mental.

Kepala BIG Hasanuddin Z Abidin menuturkan, Indonesia wajib meningkatkan kemampuan di bidang Informasi Teknologi (IT), terkait penyediaan informasi geospasial.

Kebutuhan akan teknologi IG terus meningkat. Bahkan, IG ini sudah menjadi bagian utama untuk menentukan kebijakan-kebijakan pemerintah di setiap wilayah di Indonesia,” ujarnya kepada pewarta.

Sehingga, lanjut dunia, cara ini bisa mendorong efektivitas dan efisiensi perencanaan, serta penyelenggaraan tata kelola pemerintahan dalam melakukan pembangunan dalam segala bidang.

Perkembangan IG membuka peluang tumbuhnya industri dan layanan jasa. Diharapkan kedepannya, Indonesia mampu membangun teknologi sendiri, karena saat ini teknologi geospasial masih didominasi oleh teknologi milik luar negeri,” terangnya.

Tantangan BIG ke depan dalam Penyelenggaraan IG yaitu, pada keterbatasan SDM, ketergantungan teknologi, persoalan regulasi, dan standarisasi, serta keterbatasan indutri IG. “Menurut Inpres No 12 tahun 2016, ada lima program Gerakan Nasional Revolusi Mental yang harus digalakkan. Diantaranya, program gerakan Indonesia melayani, bersih, tertib, mandiri, dan bersatu,” paparnya.

Adapun, sambungnya, kegiatan Partisipatif Mapping yang dilakukan oleh masyarakat luas merupakan salah satu bentuk perwujudan dari point ke-4 dan 5.

Yaitu, mandiri (mampu melakukan pemetaan secara sendiri) dan bersatu (dengan menggabungkan hasil dari Partisipative Mapping yang akan memperkaya data dan informasi geospasial yang telah ada),” katanya.

Namun begitu, kendala partisipatif mapping yakni, mahalnya biaya peralatan khususnya GPS dengan akurasi tinggi (ketelitian sub meter). “Semoga, peta yang dihasilkan dari partisipative mapping dapat memiliki akurasi tinggi dengan biaya rendah, sekaligus sebagai sarana penanaman karakter mengutamakan penggunaan produk dalam negeri dan semangat mandiri,” bebernya.

Saat ini, target peserta diikuti oleh 180 orang (yang terdiri dari 50-60 kelompok masyarakat), yang mewakili empat unsur penyelenggaran IG, yaitu, Kementerian, Lembaga, Pemda, Universitas atau Sekolah, Asosiasi Penyedia Jasa IG, dan Asosiasi Profesi IG.

Hari ini momentum peningkatan kualitas SDM IG, dengan disahkannya Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 95 Tahun 2017, tentang Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), Bidang Informasi Geospasial (BIG) tahun 2016, pada Jum'at (15/05),” imbuhnya.

Pantauan Metropolitan, acara peningkatan SDM tersebut sebelumnya diisi oleh kegiatan senam pagi, di halaman kantor BIG, yang hampir diikuti ratusan pekerja pada intansi tersebut.

(yos/b/feb)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Kunker ke Kota Kisarazu, Bima Arya Perkuat Kerja Sama

Senin, 28 November 2022 | 16:01 WIB

Bantu Korban Gempa Cianjur, Antam Turunkan ERG

Kamis, 24 November 2022 | 11:08 WIB
X