METROPOLITAN – Rencana Peraturan Daerah (Raperda) Kepemudaan menjadi bahasan dalam Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Bogor di Hotel Sahira, Jalan Ahmad Yani, Kota Bogor, Minggu (11/6). Hal itu disampaikan Kota Bogor Hasbulloh kepada wartawan, kemarin.
Dia meminta agar Raperda Kepemudaan segera disahkan DPRD Kota Bogor. “Raperdanya sudah masuk di Program Legislasi Daerah (Prolegda), tinggal menunggu dibahas di DPRD Kota Bogor,” ujarnya.
Dia juga menuturkan beberapa isi Raperda Kepemudaan yakni terkait peran pemuda dalam kepemimpinan, pemberdayaan dan penyadaran pemuda dengan salah satu usulan teknisnya berupa fasilitas atau sarana kepemudaan. Dalam Raperda Pemerintah Kota dan swasta didorong memperbanyak membangun sarana kepemudaan berupa penyediaan panggung untuk pemuda agar bisa menunjukkan kreativitasnya. “Jadi, kami ingin setiap pengembang yang akan membangun perumahan, hotel atau mal membuat sarana kepemudaan itu jadi bagian yang tak terpisahkan,” tegasnya.
Hal lain yang ada dalam Raperda, lanjut Hasbulloh, terkait peningkatan pendidikan dan keahlian pemuda lewat pelatihan atau beasiswa agar pemuda mempunyai daya saing serta pembinaan organisasi kepemudaan. “Raperda ini merupakan salah satu hasil diskusi panjang KNPI Kota Bogor untuk memperjelas posisi pemuda dalam pembangunan di Kota Bogor,” katanya.
Tak hanya itu, lanjut dia, dibahas juga mengenai peran pemuda dalam menangkal radikalisme serta persiapan Musyawarah Daerah (Musda) siapa saja yang akan menjadi pesertanya dan apa saja organisasi kepemudaannya. “Ini sangat penting untuk menghasilkan rekomendasi terbaik bagi pembangunan di Kota Bogor,” imbuhnya.
Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya mengaku sangat bersyukur di bulan puasa ini KNPI menggelar kegiatan yang bermanfaat bagi Kota Bogor. Sebab, masih banyak persoalan yang tak bisa hanya bertumpu pada pembangunan fisik, tapi juga harus diimbangi dengan pembangunan sosial. Apalagi, saat ini masih banyak anak muda yang belum selesai dengan dirinya sendiri. Itu berarti mereka juga belum siap menyelesaikan masalah orang lain atau kotanya.
“Sebagai pemuda kalian tidak hanya meneruskan kepemimpinan Hasbulloh, tapi juga kepemimpinan dari Diani Budiarto dan saya sebagai wali kota,” pungkasnya.
(yos/b/feb/py)