METROPOLITAN – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor gencar menyosialisasikan pengelolaan limbah sampah. Sejak dibentuknya Struktur Organisasi Tata Kerja (SOTK) 2017, DLH makin fokus mengurangi sekaligus mengurai sampah organik dan nonorganik di Kabupaten Bogor. Salah satunya dengan memberikan edukasi melalui 417 pemerintah desa (pemdes), 18 kelurahan dan 40 kecamatan.
Kepala Seksi (Kasi) Pengurangan Sampah DLH Kabupaten Bogor Aan Sahar mengatakan, merealisasikan tujuan tersebut pihaknya harus bekerja ekstra untuk menggalakkan sosialisasi itu, sehingga masyarakat teredukasi tertib membuang limbah sampah.
”Ya salah satunya dengan menggiatkan dan memberdayakan Bank Sampah di setiap wilayah. Bahkan, kami tengah mengusahakan bank sampah hingga tingkat RT/RW di setiap desa,” ujarnya.
Aan menjelaskan, bank sampah menjadi solusi agar masyarakat tertib dan kembali membudayakan membuang limbah sampah pada tempatnya, juga dalam memilah dan memilih limbah sampah yang dapat menghasilkan nilai ekonomis.
”Semoga ini terealisasi dengan baik. Setidaknya limbah sampah yang terkumpul dapat didaur ulang dan bermanfaat bagi masyarakat. Salah satunya dapat dibuat menjadi pupuk kompos dan mengurangi kuota di TPA Galuga saat ini,” harapnya.
Untuk meyakinkan masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan cukuplah sulit dan membutuhkan waktu lama. Meski begitu, dia yakin edukasi sosialisasi tersebut dapat menjadikan masyarakat tertib membuang limbah sampah.
”Dampak edukasi ini sangat luas, termasuk di bidang kesehatan. Apabila lingkungan bersih, maka kesehatan masyarakat di lingkungan sekitar dijamin sehat. Saya berharap giat ini mendapat respons positif dari masyarakat,” pungkasnya.
(yos/b/feb/py)