Minggu, 21 Desember 2025

Pemkot Gandeng UMKM Kolaborasi Bareng Diskominfostandi

- Selasa, 19 Desember 2017 | 16:21 WIB

-

METROPOLITAN – Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bogor menggandeng pelaku bisnis Start Up dan UMKM untuk berko­laborasi dengan Dinas Komunikasi, In­formatika, Statistik dan Persandian (Dis­kominfostandi) serta Bank Kota Bogor. Langkah tersebut dilakukan sebagai stra­tegi untuk menjangkau pelaku usaha.

Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, pemerintah harus merespons cepat ke­inginan warga agar tak kalah bersaing. Termasuk jika pemkot tidak berkolabo­rasi dengan pelaku bisnis Start Up dan UMKM, maka akan tertinggal jauh.

“April nanti saya empat tahun menjadi wali kota, saya merasa di ruang ini masih lam­bat. Sebab, pemerintah tidak memerintah dan pelayanan publik tidak melayani. Dunia berkembang cepat. Warga ingin dilayani lebih cepat, tetapi masih banyak yang disulitkan. Kalau kita ke hotel dan mal itu cepat, tapi kalau ke birokrasi prosesnya sulit dan lambat,” beber Bima saat acara dialog interaktif dengan Komunitas Start Up dan UMKM di Paseban Sri Bima, Balai Kota Bogor.

Bima lantas bercerita ada pengalaman yang membuatnya ingin berlari dan mela­kukan sesuatu. Pertama ketika datang ke Silicon Valley Santa Clara, California. Ia mengaku kaget melihat berbagai Start Up dan terobosan dari zero menjadi hero. “Di situ ada e-Bay yang awalnya biasa menjadi luar biasa berkembang,” tuturnya.

Kedua, sambung Bima, saat mengha­diri acara Badan Ekonomi Kreatif di Bo­tani Square yang pesertanya ramai dan mayoritas warga Bogor. Ketiga, ketika datang ke Tech In Asia di JCC, Jakarta. Banyak sekali yang dipamerkan mulai dari handphone dan berbagai Start Up.

“Saya melihat perkembangan ini luar biasa. Di situ saya merasa saya harus mela­kukan sesuatu. Kalau tidak pemerintah akan ditinggalkan. Apalagi, Bogor dide­klarasikan menjadi Kota Cerdas (Smart City) tapi memang perjalanannya akan sulit. Tapi jangan sampai pemkot terting­gal dengan generasi milenial,” jelasnya.

Dia mengaku tengah berusaha mende­katkan dua dunia ini untuk memastikan pemkot dapat melayani secara maksimal dengan teknologi yang berkembang. Jangan sampai APBD dikelola secara cuma-cuma dan tidak efektif, pemberdayaan Start Up dan UMKM harus benar-benar tepat sa­saran.

“Jadi, ini yang ingin kita evaluasi karena setiap rupiah harus kembali ke masyarakat. Start UP dan UMKM menjadi peluang bis­nis dan tenaga kerja di zaman ini. Kita ingin betul-betul bersinegi dengan UMKM dan Start Up, sehingga hasilnya nyata. Saya undang Bank Kota Bogor untuk fokus supaya jelas dan pertumbuhannya terlihat,” terang­nya.

Kepala Diskominfostandi Kota Bogor Fir­daus menerangkan, pihaknya mengundang 200 pelaku bisnis Start Up dan UMKM di Kota Bogor untuk berdialog aktif dan ke depan bisa menjadi bagian penting dalam membangun kota, khususnya Kota Bogor, melalui inovasi dan kemampuan yang di­miliki untuk memberikan kontribusinya.

“Ada dari anggota komunitas Start UP dan UMKM di Kota Bogor yang bergerak di beberapa bidang, diskusi ini menjadi wadah memberikan masukan agar se­muanya dapat berkolaborasi dengan baik,” pungkasnya. (*/feb/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Kunker ke Kota Kisarazu, Bima Arya Perkuat Kerja Sama

Senin, 28 November 2022 | 16:01 WIB

Bantu Korban Gempa Cianjur, Antam Turunkan ERG

Kamis, 24 November 2022 | 11:08 WIB
X