"Di dalam mencapai program-program tersebut, ada kegiatan fisik yang tentunya akan berkaitan dengan asosiasi (jasa konstruksi). Oleh sebab itu, dalam upaya mewujudkan visi itu diterjemahkan ke dalam enam misi dan enam skala prioritas," terang Usmar. Pemerintah Kota Bogor, lanjutnya, sudah mencoba melaksanakannya di kurun waktu empat tahun terakhir ini di dalam APBD dimana khusus untuk di tahun 2018 ini sudah memasuki fase implementasi dengan nilai APBD sekitar Rp 2,5 triliun. "Meskipun memang (dari APBD 2018 ini) mayoritas masih banyak diserap untuk biaya aparatur negara yang masih sangat tinggi. Tapi kita pastikan untuk (anggaran) biaya langsungnya masih di atas biaya tidak langsung. Proporsinya kurang lebih 55 persen banding 45 persen," jelas Usmar.
(*/feb)