Ia menuturkan, dalam hal membahas sungai, bukan hanya terkait sampahnya saja tetapi juga lingkungan masyarakat di sekitar sungai. Seperti kemiskinan, pendidikan dan kesehatannya. Pihaknya akan membangun masyarakat untuk lebih maju melalui ide dan gagasan dari para anak mudanya dengan tentunya saling bersinergi antara pegiat, masyarakat dan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. “Ini momentum untuk menggerakan generasi mudanya mencintai kota dan sungainya. Sebab tujuan besar kami menjadi trendsetter bagi anak muda di seluruh Indonesia,” jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat, mengatakan bahwa dirinya senang dengan adanya inisitiaf dan keinginan yang mulia untuk mengubah kondisi sungai di Kota Bogor. Mengingat Kota Bogor memang banyak dialiri dengan sungai selain dari sungai Ciliwung dan Cisadane. “Sungai itu kalau tidak diurus akan menjadi masalah tapi kalau diurus memiliki banyak potensi yang bisa dimanfaatkan masyarakat,” ujarnya.
Dia menambahkan, saat ini Kota Bogor sudah sangat padat dengan jumlah penduduk 1 juta lebih. Hal tersebut membuat bantaran sungai dijadikan tempat tinggal. Maka, jika komunitas ini bisa berkembang dan sinergi dengan Pemkot Bogor bisa turut mengedukasi masyarakat atau minimalnya bisa meminimalisir kerawanan bencana. “Saya mengucapkan terima kasih untuk semua upaya yang coba dilakukan. Semoga kedepan tidak hanya sungainya yang bersih tetapi juga masyarakatnya bisa diberdayakan,” katanya.
(*/yos)