METROPOLITAN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor mengimbau masyarakat untuk waspada dan bersiap menghadapi transisi dari musim hujan ke musim kemarau
Sekretaris Pelaksana BPBD Kabupaten Bogor Budi Pranowo mengatakan hasil pantauan BMKG dan beberapa lembaga internasional memprediksi bahwa mulai bulan April ini iklim di Bogor akan memasuki musim kemarau hingga bulan September nanti. "Menghadapi musim kemarau tahun ini, kami mengimbau masyarakat untuk waspada dan bersiap diri terhadap bencana kekeringan dan kebakaran yang kerap terjadi," kata Budi Pranowo.
Ia menerangkan BPBD dan Dinas Pemadam Kebakaran (DPK) sudah membuat surat edaran kepada para camat agar masyarakatnya waspada di musim kemarau ini. "Selain meminta masyarakat waspada bencana kekeringan dan kebakaran, dalam surat edaran itu kami meminta agar masyarakat menghemat air dan mengecek kelayakan instalasi listrik di rumah atau lingkungan masing-masing," terangnya.
Untuk menghadapi bencana kekeringan ini, selain menyiapkan mobil tanki air dan petugas, BPBD pun juga menggandeng PDAM Tirta Kahuripan dalam pemberian bantuan air bersih. "Puluhan petugas dan 4 unit mobil tanki air milik BPBD sudah siap siaga memberikan bantuan air bersih, dalam pemberian bantuan kepada masyarakat ini selain menggandeng PDAM Tirta Kahuripan kami juga mengajak pengusaha air curah," jelas Budi.
Sementara itu, Kasie Logistik BPBD Asep Usman melanjutkan dari 40 kecamatan yang ada di Bumi Tegar Beriman beberapa di antaranya masuk dalam wilayah rawan kekeringan. "Kecamatan yang masuk wilayah rawan kekeringan ialah Tenjo, Cariu, Jonggol, Tanjungsari, Parung Panjang dan Rumpin. Masuknya kecamatan rawan kekeringan itu karena karakter struktur tanahnya yang berpasir hingga kurang baik dalam fungsi mengantungi air," paparnya.
(inl/mam)
