METROPOLITAN - Sebanyak 25 Industri Kecil dan Menengah (IKM) asal Kabupaten Bogor dan Sukabumi serta Kota Tanggerang Selatan menghadiri kegiatan workshop perizinan dan pemasaran IKM alat kesehatan di M-One Hotel, Kecamatan Sukaraja, kemarin. Kegiatan ini diharapkan dapat menambah jumlah IKM alat kesehatan yang dapat berperan dalam memenuhi kebutuhan sarana prasarana kesehatan dalam negeri. Dirjen Industri Kecil dan Menengah, Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih mengatakan, pengembangan IKM alat kesehatan merupakan salah satu upaya pemerintah, khususnya Ditjen IKM Kemenperin dalam meningkatkan pelayanan kesehatan. Apalagi, ada beberapa permasalahan umum yang dihadapi oleh IKM. Diantaranya, kurangnya modal baik untuk operasional maupun dalam bentuk mesin peralatan, kurangnya pengetahuan teknis produksi, terbatasnya akses pemasaran serta manajemen pengelolaan yang masih tradisional. “Terlebih bagi IKM alkes, yang sedikit lebih rumit jika dibanding IKM lainnya dalam hal perizinan, khususnya terkait izin produksi dan izin edar,” Untuk itu, diharapkan, melalui kegiatan ini beberapa permasalahan krusial yang dihadapi para pelaku IKM alkes yang hadir di sini dapat terpecahkan. “Khususnya terkait perizinan dan pemasaran, bisa mendapatkan pencerahan dan jalan keluar terbaik bagi tumbuh kembangnya IKM alkes lokal yang mampu menghasilkan produk berkualitas dan berkelanjutan,” Ia menuturkan, Kementerian Perindustrian telah menyiapkan berbagai program pembinaan. Mulai dari Bimbingan Teknis, Pendampingan, Fasilitasi Mesin Peralatan hingga Fasilitasi Promosi dan Pemasaran. Dalam hal pemasaran Ditjen IKM terus mendorong IKM alkes untuk dapat memasarkan produknya langsung ke Rumah Sakit maupun melalui eKatalog di LKPP. Dengan begitu, ia mengaku optimis bahwa kolaborasi berbagai pihak ini dapat memajukan industri alkes dalam negeri demi kemandirian industri nasional yang kita cita-citakan bersama.pungkasnya.(khr/b/rez)
