METROPOLITAN - Sebelas tahun sudah Azwar Anas bergelut di dunia organisasi. Kini sebagai ketua PK KNPI Kecamatan Cibungbulang, ia memiliki target membawa pemuda di wilayahnya bermanfaat di usia produktif. Lalu bagaimana gagasan yang dimilikinya? Berikut petikan wawancara Harian Metropolitan bersama lelaki kelahiran 21 Juli 1983 itu: Sejak kapan Anda aktif di dunia organisasi? Dari 2007, awalnya saya bergabung dengan OKP Fokusmaker Kabupaten Bogor sebagai anggota. Setelah itu, saya masuk organisasi profesi yakni di Persatuan Guru Honorer (PGH) Kabupaten Bogor sebagai sekretaris pada 2009. Untuk di KNPI sendiri saya baru bergabung pada 2017. Kebanyakan saya berkecimpung di dunia pendidikan. Apa yang melatarbelakangi Anda aktif di dunia organisasi? Pertama karena kepedulian saya terhadap pemuda, seperti saya ingin berbuat bareng dengan pemuda. Yang kedua, saya ingin mencoba jangan sampai fase-fase kehidupan saya ketika usia-usia tertentu itu terlewati. Artinya, usia muda saya hanya dilewati dengan sia-sia. Maka dari itu, di masa muda ini saya harus aktif dalam kepemudaan. Sebagai ketua KNPI gagasan seperti apa yang Anda miliki? Saya bersama teman-teman di KNPI Cibungbulang ingin mengembangkan dan menumbuhkan spirit pemuda kembali. Dalam artian membangun pemberdayaan pemuda dan mengkaderisasi pemuda, sehingga di rohnya pemuda itu muncul minat untuk berperan dalam membangun daerahnya. Target Anda sendiri saat ini seperti apa? Sementara ini kita masih menggali potensi pemuda. Terus, melibatkan pemuda dalam kegiatan yang bisa bersinergi dengan kecamatan. Intinya lebih ke kaderisasi. Jadi, jangan sampai pemuda itu tidak bermanfaat di usia muda. Apakah sudah ada langkah nyata yang dilakukan? Sudahada beber apa yang kitalakukan , seperti teman-teman yang memiliki potensi jadi guru kita berdayakan jadi tenaga pendidik untuk warga Cibungbulang. Lalu, kita juga sudah membentuk Satgas Pelajar untuk mengantisipasi tindak tawuran. Lalu, kita juga aktif ikut sosialisasi bersama BNNK Bogor ke sekolah-sekolah mengenai bahaya narkoba dan pergaulan bebas. Kemudian, UMKM atau ekonomi kreatif masyarakat kita berb i s nis dari bidang paving block. Terakhir, ada juga teman-teman kita yang mengisi ruang dalam penyelenggaraan pemilu. (rez/py)