METROPOLITAN - 13 tahun Dian Firmansyah berkecimpung di Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM) Kabupaten Bogor. Sebagai ketua umum IPSM Kabupaten Bogor, ia mempunyai target menyebarkan virus kepedulian di Bumi Tegar Beriman. Lantas gagasan seperti apa yang dimilikinya? Berikut wawancara Harian Metropolitan bersama ketua umum IPSM Kabupaten Bogor periode 2016-2021: Sejak kapan Anda bergabung di IPSM Kabupaten Bogor? Saya bergabung sejak berdiri pada 2005. Saat periode pertama saya menjabat sebagai wakil sekretaris, periode kedua sebagai ketua harian dan Maret 2016 saya dipercaya menjadi ketua umum. Apa yang melatarbelakangi Anda mau bergabung di IPSM? Yang namanya manusia itu akan saling membutuhkan. Saya bukan manusia sempurna, terlebih saya pernah mengalami masa-masa yang sulit. Kemudian dari situ saya termotivasi manakala saya mempunyai kelebihan itu bisa dimanfaatkan orang lain. Seperti materi, waktu dan pikiran saya. Ada lagi? Dari sekian juta penduduk dunia ini tidak semuanya diberikan kesempatan untuk menolong orang. Ketika saya dihadapkan, dipertontonkan dan diperdengarkan kesulitan orang lain maka hal itu tidak akan saya sia-siakan. Sebagai ketua umum gagasan seperti apa yang Anda miliki? Karena ini organisasi yang jelas aturan dan regulasinya, maka hal pertama yang saya lakukan adalah membenahi internal di organisasi. Ada dua cara yang saya gunakan. Pertama mengacu Peraturan Perundang-Undangan yakni melalui Permensos Nomor 1 Tahun 2012 tentang Pekerja Sosial Masyarakat. Kedua, strategi saya dalam konsolidasi organisasi secara internal adalah menularkan virus kepedulian sosial. Artinya, saya ingin semua masyarakat Kabupaten Bogor baik yang tergolong Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) maupun Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) itu dalam tubuhnya mengalir virus-virus sosial, minimal ada bentuk kepedulian yang tumbuh dari mereka. Se jauh mana target itu sudah tercapai saat ini? Alhamdulillah, saat ini terjadi peningkatan yang signifikan dalam segi kualitatif maupun kuantitatif. Dulu anggota ISPM di Kabupaten Bogor jumlahnya hanya puluhan orang, tapi saat ini sejak dirintis pada 2016 sudah tercatat ada 3.642 orang yang secara sukarela mendaftarkan diri menjadi anggota IPSM Kabupaten Bogor. Hal itu bisa terjadi karena virus yang kita sebarkan tadi. Lalu fokus yang Anda lakukan bersama IPSM untuk masyarakat Kabupaten Bogor seperti apa? Saya terus mendorong teman-teman atau anggota berperan seperti memasang mata, telinga dan hidung mereka. Ketika ada warga yang membutuhkan bantuan kita tak perlu menunggu disambangi mereka, tetapi kita harus menyambanginya. Artinya, dalam hal ini ketika kita melihat permasalahan sosial yang ada itu sesegera mungkin ditangani, penanganan yang diberikan pun harus sesuai aturan yang berlaku. Terakhir, harapan Anda sebagai ketua IPSM seperti apa? Saya berharap virus ini bisa menyebar luas ke setiap orang, individu dan personal di Bumi Tegar Beriman ini. Kenapa demikian? Memang benar kesejahteraan sosial adalah kewajiban dari pemerintah, tapi jangan lupa kesejahteraan sosial juga tanggung jawab siapa pun yang berdiri di bumi pertiwi ini.(yos/d/rez/py)