Jenal Mutaqin, anggota DPRD Kota Bogor. Dua periode menjabat sebagai wakil rakyat membuatnya banyak pengalaman. Selama jabatannya, Jenal amat senang ketika bisa membantu warga kurang mampu yang ada di Kota Bogor. Beberapa kebijakan pun telah dilahirkan anak bungsu dari pasangan Ukay Sukmawan dan E Rokoyah ini bersama rekan-rekannya di DPRD Kota Bogor. Lantas, seperti apa kiprah perjalanan karirnya? Berikut wawancara Harian Metropolitan bersama pria kelahiran 17 Juli 1985:
Terjun di dunia politik berkat dorongan orang tua
Jenal memulai karir politik sejak tahun 2008. Ia mendapat dukungan kuat dari ayahnya yang merupakan seorang petani dan pendiri Partai Gerindra di Kota Bogor, bersama kawannya yang tergabung dalam kelompok Tani Kota Bogor. Akhirnya Jenal pun memberanikan diri untuk maju dan terjun dalam dunia politik untuk yang pertama kalinya.
Terpilih sebagai anggota dewan sejak 2009
Jenal terpilih menjadi anggota dewan sejak periode 2009-2013 melalui Dapil Timur-Tengah. Kemudian, ia kembali dipercaya menjadi wakil rakyat pada periode 2014 sampai saat ini. Kini, Jenal juga sedang mengikuti kembali pencalonan di Pileg 2019 Kota Bogor melalui dapil yang sama.
Memulai karir di Komisi B
Saat pertama kali duduk sebagai anggota dewan, Jenal Mutaqin langsung memilih untuk masuk dalam komisi yang membidangi perekonomian (salah satunya adalah pertanian dan pedagang kecil).
Kebijakan yang berhasil diwujudkan
Sejak itu Jenal selalu memberikan masukan strategis bagi pemerintah dalam keputusan yang berkaitan dengan petani dan pedagang kecil. Bahkan pada tahun 2013 pria ini menginisiasi Perda Kota Bogor tentang Perlindungan Lahan pertanian Di Kota Bogor dan juga masuk dalam Pansus membahas revisi Perda Pedagang kaki Lima.
Seiring berjalanya waktu, Jenal di dalam tugas kedewananya lebih memilih Bidang Pembahas yang strategis untuk dapat dirasakan langsung oleh masyarakat, seperti Perda tentang Pengelolaan Zakat, Bantuan Hukum masayrakat miskin dan yang lainya.
Kiprah di masyarakat
Jenal memiliki kebiasaan terjun langsung membaur bersama masyarakat, bahkan tidak tanggung-tanggung Jenal pun melakukan pekerjaan kasar dan berat sekalipun. Seperti, melakukan penyemprotan demam berdarah, membawa beberapa material bahan bangunan walau hanya dengan tangan maupun menggunakan bantuan gerobak, masuk dalam selokan air ketika kegiatan bebersih lingkungan bersama warga, bahkan beberapakali membantu keluarga yang sedang terkena musibah dengan membawa jenazah dalam kendaraan ambulan gratis pribadi yang iya miliki.
Selain itu beberapa kali Jenal memberikan suverpisi terhadap warga masyarakat yang mengalami kesulitan saat berobat di rumah sakit dan kasus anak sekolah yang bervariatif seperti ijasah tertahan, belum ikut ujian, karena biaya sekolah yang mereka tidak mampu untuk membayarnya
Program yang dimiliki dan sudah berjalan