Senin, 22 Desember 2025

Pokjanal Posyandu Diminta Peka Deteksi Persoalan Sosial

- Rabu, 7 November 2018 | 08:05 WIB

 METROPOLITAN - Pokjanal Posy­andu Kota Bogor menggelar rapat ko­ordinasi di Paseban Sri Baduga, Balai Kota Bogor, kemarin. Kegiatan yang dibuka Wali Kota Bogor Bima Arya itu dihadiri kepala DPMPPA Kota Bogor, sekretaris kecamatan se-Kota Bogor, Dinas Kesehatan, pengurus TP PKK Kota dan instansi terkait lainnya Bima Arya menilai, Pokjanal adalah suatu sistem yang kalau dibangun maksimal bisa melakukan banyak hal. Misalnya untuk mencegah bencana sosial, memaksimalkan bonus demo­grafi yang ada dan sistem kesehatan yang ada. Namun ini perlu komitmen yang kuat dari semua. “Sebelumnya saya tantang dan pan­cing lewat target bahwa strata posy­andu mandiri harus naik. Sekarang ini baru 35 persen. Pertanyaannya, apakah semua paham tentang strata posyandu ini dan bagaimana target kedepannya serta bagaimana men­gupayakan dana sehat,” katanya. Menurutnya, yang pertama aparatur di wilayah, seperti camat, sekcam dan lurah harus betul-betul memaksimal­kan organisasi Pokjanal Posyandu. Lakukan pendataan dan pemetaan terhadap strata posyandu ini. Terma­suk kendalanya apa, mobilisasi dana sehat ini bagaimana. “Sebetulnya dana sehat ini sistemnya sudah ada dari iuran RT, RW karena dana yang disisipkan itu kan banyak. Kalau 35 persen bisa masa yang lain tidak bisa. Kendala dana sehat ini harus dipeta­kan untuk menuju strata yang lebih tinggi lagi. Mandiri yang di atasnya 50 persen tadi,” katanya. Di sinilah peran camat dan lurah untuk membangun komunikasi antar tokoh masyarakat. Sehingga tercapai komitmen dan kesepakatan bagai­mana iuran dana sehat ini. Lalu, pon­dasi paling penting dalam memobi­lisasi dana sehat harus ada kesepaka­tan di antara tokoh masyarakat. Demikian pula dengan dana di Po­syandu. Menurut dia, posyandu harus bisa melaksanakan penganggaran, memaksimalkan, merumuskan ma­salah dan menyusun program kerja serta skala prioritasnya. Hal ini betul-betul harus dilakukan agar posyandu itu menjadi garda terdepan untuk mendeteksi semua persoalan sosial. “Ini erat kaitannya dengan dasawisma. Kalau dasawisma-nya aktif posyandu bisa lebih maksimal,” jelasnya. Berikutnya adalah peran Corporate Social Responsibility (CSR). CSR ini jika diarahkan pada kegiatan yang bukan saja pendek, tapi juga jangka panjang akan sangat baik. CSR ada skala tingkat kota, ada juga tingkat wilayah.(*/rez/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Kunker ke Kota Kisarazu, Bima Arya Perkuat Kerja Sama

Senin, 28 November 2022 | 16:01 WIB

Bantu Korban Gempa Cianjur, Antam Turunkan ERG

Kamis, 24 November 2022 | 11:08 WIB
X