METROPOLITAN - Sopian Ali Agam, anggota dewan dua periode. Kini, ia merupakan Wakil Ketua DPRD Kota Bogor periode 2014-2019. Selama jabatannya, Sopian merasa bangga saat bisa hadir dan merealisasi harapan warga. Baginya, jabatan sebagai wakil rakyat membuat ia banyak beribadah. Lantas, seperti apa kiprah perjalanan karirnya? Berikut wawancara Harian Metropolitan bersama Ketua DPC Partai Gerindra Kota Bogor ini: Sejak kapan Anda aktif di dunia politik? Saya aktif sejak 2008 atau saat Partai Gerindra hadir. Saya juga sebagai salah satu pendiri Partai Gerindra Kota Bogor. Termasuk, yang ikut meloloskan verifikasi faktual partai ini di Kota Bogor. Saya menjabat sebagai Ketua DPC Partai Gerindra Kota Bogor sejak tahun 2011 sampai saat ini. Kenapa Anda memilih Partai Gerindra? Jujur saya tertarik dengan Gerindra ini karena sosok pak Prabowo. Kemudian, partai ini juga sangat memperjuangkan Pasal 33 Undang-Undang 1945. Belum lagi, partai ini sangat fokus untuk menyelamatkan generasi bangsa. Apa yang mendorong Anda mau aktif di dunia politik? Sebelumnya, saya ini orang yang aktif di kelembagaan kemasyarakatan. Disana, saya membantu memperjuangkan aspirasi masyarakat. Akan tetapi, harapan masyarakat dalam hal pembangunan wilayah itu tidak pernah tercapai, di dalam Musrembang jadi prioritas tetapi tidak pernah teralisasi. Nah, dari situ saya tergugah untuk maju sebagai wakil rakyat untuk merealisasi harapan warga itu. Alhamdulilah, saat ini atau semnjak saya menjabat sebagai anggota dewan, harapan warga sudah bisa terealisasi, khususnya persoalan banjir yang menghantui warga Kecamatan Bogor Utara, akibat tanggul Kali Ciliwung yang jebol. Lalu, Anda sendiri dilantik sebagai anggota dewan sejak kapan? Saya dilantik sejak 2009. Saat itu saya hanya sebagai anggota DPRD Kota Bogor. Kemudian, saya mengikuti kembali pencalonan di 2014 dan alhamdulilah dipercaya menjadi Wakil Ketua DPRD Kota Bogor. Sebagai wakil rakyat, gagasan seperti apa yang Anda miliki? Saya memiliki gagasan bahwa pembangunan wilayah ini bukan hanya di pusat kota, tetapi kita harus kembangkan ke wilayah. Karena, bagaimana meningkatkan pembangunan wilayah, kalau misalkan jalan saja masih ada yang terputus. Kemudian, bagaimana ekonomi kerakyatan akan berkembang jika masih ada seperti itu. Maka, membangun wilayah lah yang menjadi fokus saya untuk diperjuangkan. Bagaimana dengan perubahan yang ingin Anda lakukan? Tentunya persoalan kemacetan, kebersihan dan kesejahteraan masyarakat yang harus diperjuangkan. Targetnya, bagaimana Kota Bogor ini ke depannya lebih tertib dan teratur dari berbagai hal. Selama menjabat sebagai wakil rakyat, adakah suka dan duka yang Anda rasakan? Tentunya banyak suka dan duka yang saya alami selama dua periode menjadi anggota dewan. Kalau dukanya, lebih kepada jam kerja yang tidak menentu bahkan bisa sampai petang hari. Karena, ada pembahasan kebijakan yang harus dibahas secara teliti demi kepentingan masyarakat. Belum lagi, kami ini dituntut harus hadir di semua bidang kebutuhan masyarakat. Dari mulai yang sakit, sekolah, pekerjaan hingga segala hal lainnya. Meski begitu, saya tetap menerima konsekuensi ini dan mencoba untuk mencarikan solusi bagi kebutuhan masyarakat. Bagaimana dengan sukanya? Untuk sukanya, saya jadi banyak ibadah. Karena, saya bisa ikut membantu orang dan bagi saya itu menjadi suatu kenikmatan yang luar biasa, dimana bisa membantu merealisasi harapan warga. Terakhir, fokus Anda saat ini seperti apa? Saya bersama Fraksi Gerindra DPRD Kota Bogor tengah mengawal dua kebijakan atau Raperda yang saat ini masih dalam pembahasan. Yakni, mengenai perlindungan lahan pertanian berkelanjutan dan setiap kelurahan atau RW mempunyai lahan fasilitas umum yang diperuntukan untuk warga berinteraksi. Kedua hal itulah yang menjadi fokus kami saat ini. Selain menjalankan tugas sebagai anggota dewan, saya ini juga Insya Allah tengah mencalonkan lagi di Pileg 2019 Kota Bogor. Mudah-mudahan, Partai Gerindra bisa menang atau menjadi partai nomor satu di Kota Bogor 2019 dan saya target menjadi Ketua DPRD Kota Bogor. (rez)