METROPOLITAN - Bupati Sleman, Sri Purnomo bersama jajarannya melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Pemkot Bogor, Selasa (4/12). Kedatangan rombongan yang berjumlah 50 orang itu disambut hangat Sekretaris Daerah Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat didampingi Asisten Pemerintahan Hanafi dan perwakilan SKPD.
Sri Purnomo menyatakan kunjungan kerjanya lebih fokus pada pelimpahan kewenangan wali kota kepada camat dan pelayanan publiknya. “Kenapa Kota Bogor? Karena berdasarkan informasi, pelayanan publik di Kota Bogor terbilang bagus. Banyak penghargaan juga yang sudah diraih Pemkot Bogor.
Kelebihan yang ada di Kota Bogor ingin kami terapkan di sana (Sleman). Semoga setelah kunjungan ini juga terjalin kerja sama yang baik antara Kota Bogor dan Kabupaten Sleman,” katanya.
Menanggapi hal itu, Asisten Pemerintahan Setdakot Bogor Hanafi mengatakan, terkait Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) di Kota Bogor, secara kewenangan dan regulasi Paten di Kota Bogor sama dengan yang dikeluarkan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Kemudian diterjemahkan melalui Perwali atau Perbup sesuai dengan kondisi wilayahnya. “Di Kota Bogor Paten dibagi dalam dua kategori yakni perizinan dan non perizinan. Soal perizinan yang diurus di kecamatan salah satunya Izin Mendirikan Bangunan (IMB) hunian tunggal di bawah 100 meter persegi dan perizinan lain yakni Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK).
Sedangkan ada 15 layanan non perizinan dari OPD yang dibantu camat. Contohnya pendaftaran cetak KTP-el dan lain-lain,” jelasnya. Hanafi menambahkan, Paten ini memang disesuaikan dengan kondisi geografis, luasan wilayah dan lainnya sehingga kebijakannya bisa berbeda-beda di setiap daerah.
Namun, baginya tidak masalah Kabupaten Sleman belajar ke Kota Bogor. Mengingat Kabupaten Sleman merupakan kabupaten yang kondisinya lebih padat dibandingkan Kota Bogor.
Sebagai kabupaten di pinggiran DIJ, otomatis kafe, restoran, hotel dan pemukiman perkembangannya cukup pesat di Sleman. ”Di sana malah ada camat yang membawahi tiga desa dan tiga polsek. Jadi tingkat kepadatan dan hambatannya lebih banyak dari Kota Bogor,” ujarnya.(*/rez/py)