Senin, 22 Desember 2025

BIMA AJAK MAHASISWA DAN PELAJAR TELUSURI CILIWUNG

- Kamis, 20 Desember 2018 | 07:47 WIB
IST/METROPOLITAN
IST/METROPOLITAN

METROPOLITAN - Universitas Paramadina bekerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Komunitas Bogor Clean Action, SMA Negeri 5 Kota Bogor dan Ford Foundation menggelar aksi Telusur Lebakpilar 2018 di Taman Ekspresi, Kota Bogor, kemarin.

Kegiatan yang diikuti hampir 90 orang dari mahasiswa Paramadina, siswa SMA Negeri 5 Kota Bogor dan Komunitas Bogor Clear Action itu akan menyusuri sepanjang Sungai Ciliwung di Lebakpilar Sempur untuk memungut sampah di pinggir sungai didampingi Lurah Sempur, Rena Da Frina.

Rektor Universitas Paramadina, Prof Firmanzah, mengatakan, kegiatan ini merupakan program kemitraan lintas sektor di bidang lingkungan hidup yang kali pertama dilakukan Universitas Paramadina di Kota Bogor.

Sebab, kegiatan ini sebagai wujud dukungan dari Universitas Paramadina atas upaya Pemkot Bogor mengurangi sampah plastik dengan programnya Bogor Tanpa Kantong Plastik (Botak). “Kami setuju Bogor menuju kota yang bebas kantong plastik, karena dengan membenahi dari hulu akan berdampak ke hilir (Jakarta, red),” ujarnya.

Ia menuturkan, kegiatan ini sekaligus mengedukasi mahasiswa dan siswa agar selalu membuang sampah pada tempatnya dan tak segan memungut sampah, baik di jalan ataupun sungai. Tak ayal, setelah kegiatan memungut sampah, ada Talkshow Edukasi Lingkungan di Paseban Sri Bima Balai Kota Bogor.

Ia juga memastikan gerakan menjaga lingkungan ini tak berhenti sampai di sini, melainkan akan terus dilakukan di lokasi berbeda. “Mungkin nanti gerakan memungut sampah plastik bisa dilakukan di sepanjang jalur Puncak yang banyak sampah berserakan disana,” imbuhnya.

Wali Kota Bogor, Bima Arya, mengatakan, setiap hari Kota Bogor menghasilkan 700 ton sampah yang 1,7 ton di antaranya sampah plastik. Sementara sisanya 30 persen sampah tidak terangkut. Inilah yang membuat Kota Bogor berjuang mengolah sampah dengan mengedukasi warga untuk memilah dan memilih sampah organik dan anorganik melalui bank sampah.

“Selain itu, kami juga menerapkan kebijakan baru yakni Botak. Jadi, sekarang toko modern dan pusat perbelanjaan sudah tak boleh memakai kantong plastik dan warga bisa membawa kantong ramah lingkungan sendiri dari rumah sebagai upaya mengurangi sampah plastik,” pungkasnya. (*/suf/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Kunker ke Kota Kisarazu, Bima Arya Perkuat Kerja Sama

Senin, 28 November 2022 | 16:01 WIB

Bantu Korban Gempa Cianjur, Antam Turunkan ERG

Kamis, 24 November 2022 | 11:08 WIB
X