METROPOLITAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menerima kunjungan kerja (kunker) Komisi X Bidang Pendidikan dan Kebudayaan DPR RI di ruang Paseban Sri Bima, Balai Kota Bogor, kemarin. Kunjungan tersebut bertujuan agar legislator memahami lebih dalam tentang sejumlah program yang dinilai berhasil di Kota Bogor. Salah satunya program Sekolah Ibu.
Wali Kota Bogor, Bima Arya, mengatakan, kondisi Kota Bogor saat ini semakin membaik. Hal itu ditunjukkan dengan angka kemiskinan yang turun dan terdapat data yang selama ini sudah ditunggu-tunggu lima tahun belakangan ini, yaitu angka perceraian yang telah menurun. ”Sekarang ini angka perceraian turun signifikan hampir 30 persen. Ini masih akan terus didalami dan ada kemungkinan terkait strategi yang selama ini pemerintah jalankan mengenai pembangunan manusia maupun pertahanan keluarga,” terang Bima di hadapan anggota parlemen Bidang Pendidikan dan Kebudayaan DPR RI. Bima pun menerima kunjungan tersebut bersama Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat. Dalam kesempatan itu, Bima menuturkan fungsi dan dampak dari program Sekolah Ibu bagi masyarakat sebagai salah satu upaya kemajuan pendidikan dan ketahanan keluarga di Kota Bogor. Di lokasi yang sama, perwakilan dari Komisi X DPR RI, Popong Otje Djundjunan, mengemukakan pendapatnya terhadap Wali Kota Bogor, Bima Arya. Selama kunjungannya ke Bogor sejak 70-an dan bertemu wali kota yang sebelumnya, kesan pertama dari berbagai sambutan dan pemaparan tersebut Bima merupakan figur Wali Kota milenial. ”Tah ieu contoh Wali Kota jaman now! Bisa memanfaatkan otonomi daerah yang sangat besar dengan baik,” kata Ceu Popong, sapaan akrabnya. Menurut dia, Kota Bogor harus bisa memupuk dan memanfaatkan potensi di daerah. ”Karena Kota Bogor adalah kota dengan banyak nilai sejarah yang harus dijaga keberadaannya,” katanya, seraya mengapresiasi program Sekolah Ibu yang dinilai program terobosan yang baik dalam upaya ketahanan keluarga.(*/rez/py)
