Senin, 22 Desember 2025

Tambah Ilmu, Sukses Cerdaskan Warga

- Sabtu, 3 Agustus 2019 | 09:18 WIB

METROPOLITAN - Menjadi Koordinator Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat (TAPM) bukanlah mimpi awal bagi Daud Muslim. Namun siapa sangka ketergabungannya di lembaga ini membuat Daud jadi banyak ilmu. Lantas seperti apa perjalanan kariernya? Berikut wawancara Harian Metropolitan bersama pria kelahiran 1983 itu:

Apa itu TAPM?

TAPM adalah lembaga yang membawahi Pendamping Lokal Desa (PLD). Level berikutnya ada Pendamping Desa (PD) yang membawahi satu kecamatan. PD ini ada dua. Yakni, PD Pemberdayaan dan PD Teknik Infrastruktur. Selanjut­nya ke tingkat TAPM Partisipatif. Nah, saya di Koordinator TAPM Kabupaten Bogor yang membawahi 416 desa.

Seperti apa peran dan fungsi TAPM?

Tupoksinya lebih membidik pada par­tisipatif terkait pembangunan desa. Ke­mudian memberikan pendampingan jika ada pembangunan di desa tersebut se­suai kebutuhan masyarakat desa. Terma­suk meyakinkan kepada pemdes bahwa ini bukan keinginan dan ini meru­pakan kebutuhan.

Alurnya itu dengan musyawarah yang partisipatif, harus mewakili semua unsur masyarakat, baik tokoh, pemuda hingga organisasi kepemudaan. Dirangkul dan terakomodasi dalam satu desa itu. Kalau­pun ada disabilitas ya harus tetap terwa­kili.

Inovasi seperti apa yang dimiliki TAPM?

Kita sudah koordinasi dengan rekan TAPM tingkat Kabupaten Bogor, seperti saat ini sedang menggenjot penanganan kaum difabel yang perkembangan tubuhnya tidak sesuai usianya. Jadi, kami akan fokus tangani persoalan ini dan mencari solusi terbaik bagi mereka.

Lalu saat ini di Kabupaten Bogor terda­pat sepuluh desa yang menjadi fokus kami untuk membentuk aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) yang diterapkan di Kabupaten Bogor. Nanti yang melaksana­kan rekan-rekan pendamping, bukan pemdes. Teknis pendataannya penanga­nan prioritas. Tupoksinya ada di PASD-nya.

Selama bekerja sebagai koordinator TAPM, adakah kesan yang Anda miliki?

Di TAPM ini saya merasa lebih menda­patkan nilai plus. Ya, dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait bagaimana alur penyelenggaraan pemerin­tah desa (pemdes), baik di sektor tahapan, pelaporan kinerja hingga komitmen an­tara warga dengan pemdes itu sendiri. Juga tugas ini menambah ilmu baru. Sebab, pemahaman ini diedukasi secara langsung kepada warga desa yang selama ini me­reka belum hafal alur kinerja desa.

Apakah ada kepuasan lainnya?

Tentunya ada. Pertama dapat membangun komunikasi dengan baik bersama warga dan pemdes terkait. Juga lintas sektoral. Kedua dapat mengetahui wilayah Kabu­paten Bogor yang sangat luas, dari ujung timur hingga ujung barat. Dari ujung se­latan sampai ujung utara Bumi Tegar Be­riman. Yang tidak terjamah kini sudah tersambangi. Ini menjadi kepuasan ter­sendiri. Bagaimana kita turun langsung ke desa dan berinteraksi dengan masy­arakat setempat.(yos/c/rez/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Kunker ke Kota Kisarazu, Bima Arya Perkuat Kerja Sama

Senin, 28 November 2022 | 16:01 WIB

Bantu Korban Gempa Cianjur, Antam Turunkan ERG

Kamis, 24 November 2022 | 11:08 WIB
X