METROPOLITAN - Rumah Potong Hewan (RPH) Bubulak setiap hari memotong 50 ekor sapi. Daging ini nantinya disiapkan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi daging sapi di Kota Hujan. Hal tersebut diungkapkan Kepala UPTD RPH Kota Bogor, Didong Suherdi. “Kebanyakan di konsumsi untuk kuliner sekitar 80 persen. 5 persen untuk warga Bogor dan sisanya konsumsi restoran, rumah makan dan perhotelan,” katanya.
Menurut Didong, sejauh ini masyarakat Bogor masih memilih daging impor. Alasannya, mudah didapat dan harganya cukup murah. Berbeda dengan daging lokal yang sulit dicari dan harganya cukup mahal. Sementara itu, Kepala UPTD RPH Bubulak Kota Bogor, Dwi Dasawati, mengatakan, untuk jumlah konsumsi daging idealnya ada pada Dinas Peternakan Kota Bogor.
Sebab, RPH Bubulak hanya menerima pelayanan pemotongan hewan. ”Sapi yang dipotong di RPH sendiri milik pengguna jasa. Biaya pemotongan itu dengan retribusi sebesar Rp35.000 per ekor,” katanya. Sejauh ini, sambung dia, RPH Bubulak sudah memotong sapi kurban tiga hari di Hari Raya Iduladha berjumlah 99 ekor sapi. ”Jumlah pemotongan sapi pada Hari Raya Iduladha pada hari pertama berjumlah 74 ekor, hari kedua berjumlah 20 dan hari ketiga 5 ekor sapi,” ujarnya.
Dwi menambahkan, kebanyakan yang potong hewan kurban di Unit Pelayanan RPH itu milik warga, ada juga milik pengguna jasa. Selain ekor sapi, ada juga ekor kambing atau domba yang dipotong di RPH. ”Untuk jumlah domba atau kambing yang keluar dari RPH Bubulak Bogor sekitar 452 ekor kambing selama Iduladha,” imbuhnya.(mul/b/ rez/py)