Senin, 22 Desember 2025

Pagelaran Wayang Kulit Meriahkan Muharaman di Bogor

- Senin, 23 September 2019 | 10:39 WIB

METROPOLITAN – Paguy­uban Pecinta Wayang Purwa (P2WP) Kota Bogor menggelar pagelaran wayang kulit di ge­dung Kemuninggading, Balai Kota, Sabtu (21/9) malam. Ke­giatan ini sekaligus untuk mem­peringati 1 Muharam atau Tahun Baru Islam 1441 Hijriah. Pantauan di lokasi, pecinta wayang kulit datang dari ber­bagai penjuru Kota Bogor. Mulai tua, muda, laki-laki dan perempuan antusias menyak­sikan kesenian tradisional yang mengambil lakon ”Semar Boy­ong” dengan dalang Ki Rasito Lebdo Carito dari Cilacap, Jawa Tengah. Hadir pula Se­kretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Ade Sarip Hidayat hingga beberapa pejabat lain dan tamu undangan. Ketua Panitia, Gunarto, men­gatakan, selain mempering­ati Tahun Baru Islam, kegia­tan ini sekaligus peringatan Hari Jadi RRI pada 11 Sep­tember. ”Pagelaran wayang kulit dipilih untuk melestari­kan budaya Jawa dan mengembangkan budaya lokal,” katanya. Menurut dia, wayang kulit ini dalam sejarahnya memi­liki cerita sebagai media penye­baran agama Islam di Indo­nesia oleh para wali. Bahkan, pagelaran wayang kulit ini mengandung filosofi mem­berikan petunjuk hidup, se­perti tolong-menolong dan sebagainya. Sementara itu, Ketua P2WP Kota Bogor, Basuki, menutur­kan, acara ini sebagai bentuk pelestarian budaya. Di usianya ke-34 tahun, pihaknya ingin terus melestarikannya agar tak hilang atau punah ditelan zaman. Lalu, Sekda Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat, mengatakan, cerita tentang wayang kulit tak sekadar tontonan hiburan semata, tapi ada tiga hal yang bisa dimaknai. Pertama, man­faatnya mengandung edu­kasi. Jadi bisa menjadi tuntu­nan, sikap toleransi yang bisa dipetik dari sebuah cerita wayang kulit yang akan disam­paikan dalang. Kedua sebagai sarana infor­masi. Kota Bogor ingin lima tahun ke depan menjadi kota ramah keluarga dengan empat misinya, yaitu menja­dikan kota sehat, cerdas dan sejahtera. ”Acara ini bisa di­jadikan sarana informasi mengenai program Pemkot Bogor ke depan,” katanya. Ketiga, aspek kehidupan dan sosial. Ini bukan untuk pri­badi, tapi untuk banyak orang yang memberikan rujukan untuk bisa bermanfaat. ”Se­moga lewat acara ini kita bisa meniti, mendengar dan men­jadi rujukan untuk pamong sebagai pelayan masyarakat dan pelaksana kebijakan,” ujarnya. (*/rez/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Kunker ke Kota Kisarazu, Bima Arya Perkuat Kerja Sama

Senin, 28 November 2022 | 16:01 WIB

Bantu Korban Gempa Cianjur, Antam Turunkan ERG

Kamis, 24 November 2022 | 11:08 WIB
X