METROPOLITAN – Istri Gubernur Jawa Barat, Atalia Praratya Kamil atau sering dikenal ‘Bu Cinta’ menyambangi Kota Bogor, Rabu (25/9). Kehadirannya ke Kota Hujan ini dalam acara Siaran Keliling (Sarling) se-Provinsi Jawa Barat. Menurut Atalia, Sarling di Kota Bogor menjadi kota ke-9 yang sudah dilaksanakan di Jawa Barat. Adapun tujuannya untuk menyatukan berbagai program Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat, khususnya yang melekat dengan PKK. Sebab, selama ini Pemprov Jawa Barat ketika turun ke lapangan memposisikan dirinya sebagai penilai. ”Kalau Sarling ini bentuk pembinaannya dimunculkan supaya masyarakat bisa merasakan Pemprov Jabar konsern juga dengan masalah mereka, bahkan mendorong kebutuhan mereka,” katanya. Atalia pun mengaku senang melihat pendidikan PAUD Kota Bogor yang dilakukan dengan pendekatan secara menyeluruh. Mulai dari lagu inovatif dan gerakan bersamanya yang menurutnya baru ia lihat di Kota Bogor. Tak ayal, ia ingin inovasi di Kota Bogor bisa menjadi inspirasi bagi kota/kabupaten lain di Jawa Barat. ”Di PAUD banyak sekali yang akan kita dorong, seperti literasi, ilmu PUAD dan memperkenalkan anak-anak untuk gemar makan ikan,” ujarnya. Ia melanjutkan, kunjungannya ke SMA ini untuk memberikan motivasi kepada anak-anak agar siap menghadapi tantangan ke depan. Selain itu, pihaknya juga akan menyosialisasikan Generasi Berencana (GenRe), seperti terhindar dari narkoba dan seks bebas yang mengakibatkan pernikahan dini. ”Mereka punya mimpi. Jadi, langkah mereka harus dijaga agar terhindar dari hal-hal negatif,” imbuhnya. Kegiatan yang juga penting di Sarling ini, sambung dia, yakni pembinaan pelaku UMKM. Mereka akan diberikan pembinaan berupa pembekalan promosi dari Dekranasda Provinsi Jawa Barat dan Kota Bogor. Setelah itu masuk ke wilayah wisata yang bentuknya apa pun akan didorong supaya bisa menjadi penjembatan kebutuhan masyarakat dan kebutuhan turis domestik maupun internasional. ”Wisata di Kota Bogor yang ingin diangkat banyak sekali. Tetapi titik yang sekarang dikunjungi ke Suryakencana. Karena di situ pusat kuliner dan budaya keragamannya ada. Ada juga kampung tematik di Babakanpasar,” ujarnya.(*/rez/py)