METROPOLITAN - Masjid Raya Bogor menggelar Salat Gerhana Matahari, kemarin. Kegiatan yang diikuti ratusan jamaah ini berlangsung usai bada Zuhur, 12:30 WIB hingga selesai. Salat gerhana matahari tersebut dipimpin langsung KH Asep Fakhruroji Al Hatib dan dikhotibi Kh Muhajir, yang juga merupakan pengurus MUI Kota Bogor. Dalam kegiatan ini para jamaah juga diajarkan tata cara salat Gerhana Matahari. Di mana ada sepuluh kali gerakan terdiri takbiratul ihram, membaca surat Al-Fatihah, membaca surat ayat Al-Quran, ruku dan itidal. Kemudian, kembali berdiri (sedekap dan membaca surat Al-Fatihah), membaca surat Al-Fatihah, membaca surat ayat Al-Quran, ruku, itidal, rakaat kedua sama seperti rakaat pertama di akhiri salam dan dilanjutkan dengan khutbah. Sementara itu, dalam ceramahnya, KH Asep Fakhruroji Al Hatib menyampaikan sesungguhnya matahari dan bulan merupakan dua tanda kebesaran Allah SWT. Keduanya tidak mengalami gerhana, karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Namun Allah lah yang menciptakan peristiwa gerhana Matahari dan Bulan itu. Karena itu, jika kalian melihat gerhana, segeralah lakukan salat. "Inti dari kegiatan ini adalah kejadian gerhana matahari itu mutlak menunjukan kehebatan dan kekuasaan Allah SWT dan tidak bisa dikalahkan oleh kehebatan apapun," kata KH Asep. (*/feb)