Senin, 22 Desember 2025

BPBD Masih Pemulihan Pasca Bencana

- Kamis, 20 Februari 2020 | 09:25 WIB
DeDe HermansyaHKabid BPBD Kabupaten Bogor
DeDe HermansyaHKabid BPBD Kabupaten Bogor

METROPOLITAN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor melakukan upaya maksimal, khususnya di seluruh wilayah Bumi Tegar Beriman dalam menghadapi musim penghujan.

Kepala Bidang Pencegahan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Bogor Dede Hermansyah menuturkan, Kabupaten Bogor memiliki potensi bencana alam cukup tinggi. Baik di wilayah Barat, Selatan, Timur, Tengah dan Utara.

Menurutnya, bencana alam tersebut berupa bencana tanah longsor, dan banjir bandang.

Hal ini tentu menjadi antisipasi skala prioritas. Terlebih, saat ini tengah memasuki musim penghujan,” katanya kepada Metropolitan.

Ia menceritakan, seperti awal 2020 lalu yang merupakan bencana alam terbesar dalam 20 tahun terakhir.

Dede menjelaskan, bencana besar tersebut lantaran terjadi secara masif dan serentak terjadi di 27 wilayah kecamatan di Kabupaten Bogor, dan 58 desa kelurahan.

Hingga saat ini kami masih melaksanakan upaya pemulihan dan saat ini masih transisi darurat pasca bencana,” terangnya.

Dengan kondisi medan yang seperti itu, katanya, tentu seluruh elemen masyarakat perlu melakukan tindakan pencegahan dan kesiapsiagaan, dan memahami upaya ini menjadi paradigma utama untuk pengurangan resiko bencana.

Memang ada kalanya, bencana alam terjadi lantaran faktor geografis dan klimatologi, serta perubahan cuaca ekstrim namun, bencana tidak bisa kita hindari. Namun yang bisa kita lakukan hanya mengurangi resikonya. Termasuk resiko jatuhnya korban jiwa, kerugian harta benda, maupun kerugian rusaknya infrastruktur, dan upaya itulah yang perlu kita lakukan,” imbuhnya.

Berdasakan negara yang sudah maju dalam budaya dan penelitian kebencaan seperti Negara Jepang, upaya yang paling baik itu yakni, berbasis masyarakat.

Hal itupun bertujuan menyadarkan masyarakat tentang budaya sadar bencana. Masyarakat harus mengenali potensi bencana.

Karena itu kami saat ini manargetkan 200 desa tangguh bencana (destana) yang tersebar di 40 kecamatan dan 417 desa. Saat ini memang baru terbentuk 41 desatana, dan tahun depan ditargetkan rampung secara keseluruhan,” imbuhnya.

Ia mengimbau, masyarakat yang tinggal di daerah perbukitan harus siaga ekstra apalagi instensitas hujan berlangsung lebih dari 1 jam. “Ya harus di deteksi sedini mungkin, sebagai upaya maksimal dan supaya terhindar dari korban jiwa,” tukasnya. (yos/b/feb)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Kunker ke Kota Kisarazu, Bima Arya Perkuat Kerja Sama

Senin, 28 November 2022 | 16:01 WIB

Bantu Korban Gempa Cianjur, Antam Turunkan ERG

Kamis, 24 November 2022 | 11:08 WIB
X